This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Selasa, 11 Februari 2014
20.22
ISLAM
RENANG
GAYA PUNGGUNG
Dan
GAYA DOLPHIN
Disusun
Oleh :
Muhammad
Mustavid Almustahab
1213051044
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Renang
telah dikenal sejak masa prasejarah. Lukisan dari Jaman Batu telah ditemukan di
dalam gua para perenang dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian barat-daya Mesir.
Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, Iliad, dan Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11, Beowulf, dan hikayat lainnya). Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis buku renang pertama kali, Colymbetes. Kompetisi renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800, sebagian besar menggunakan gaya dada.
Gaya bebas, yang kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John Arthur Trudgen, menirunya dari Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian dari pertandingan Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada tahun 1902 the trudgen diperbaharui oleh Richard Cavill, menggunakan sentakan mengibas. Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia, Federasi Renang Amatir International (FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk. Gaya kupu-kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai akhirnya ia diterima sebagai gaya yang terpisah pada tahun 1952.
Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, Iliad, dan Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11, Beowulf, dan hikayat lainnya). Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis buku renang pertama kali, Colymbetes. Kompetisi renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800, sebagian besar menggunakan gaya dada.
Gaya bebas, yang kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John Arthur Trudgen, menirunya dari Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian dari pertandingan Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada tahun 1902 the trudgen diperbaharui oleh Richard Cavill, menggunakan sentakan mengibas. Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia, Federasi Renang Amatir International (FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk. Gaya kupu-kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai akhirnya ia diterima sebagai gaya yang terpisah pada tahun 1952.
1. Zaman
Kuno
Lukisan dari Zaman Batu telah ditemukan didalam gua para perenang dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian Barat-Daya Mesir dekat Libya. Gambar-gambar ini nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ia mungkin menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film English Patient.
Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yangmenunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum masehi.
Lukisan dari Zaman Batu telah ditemukan didalam gua para perenang dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian Barat-Daya Mesir dekat Libya. Gambar-gambar ini nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ia mungkin menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film English Patient.
Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yangmenunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum masehi.
Gambar
timbul Nagoda juga menunjukkan perenang yang berasal dari 3000 tahun sebelum
masehi. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki
kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta
juga dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun sebelum
masehi menunjukkan variasi dari gaya bebas.
Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan.
Ada juga beberapa yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.
Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga tersebut, sering kali membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. Satu pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar para perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi.
Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan.
Ada juga beberapa yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.
Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga tersebut, sering kali membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. Satu pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar para perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi.
Orang
Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia king Xerxes I
pada 480 tahun sebelum masehi. Setelah mengetahui serangan yang akan datang
untuk angkatan laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang
malam dan dengan menggunakan alat bantu pernapasan (snorkel) yang terbuat dari
buluh, ia berenang kembali kearah kapal dan memotong talinya.
2. Abad
Pertengahan hingga tahun 1800
Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum tanpa busana bagi anak-anak.
Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang Colymbetes. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.
Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis Seni Berenang, menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi standar renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.
Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup dibentuk di Cina. Pada tahun 1796 klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari Schnepfenthal, Jerman, menulis Gymnastik fr die Jugend (Olah raga untuk kaum muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang renang.
Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua volume buku tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht (Buku pelajaran kecil tentang seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan penggunaan alat pancing untuk membantu dalam belajar berenang.
Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum tanpa busana bagi anak-anak.
Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang Colymbetes. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.
Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis Seni Berenang, menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi standar renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.
Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup dibentuk di Cina. Pada tahun 1796 klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari Schnepfenthal, Jerman, menulis Gymnastik fr die Jugend (Olah raga untuk kaum muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang renang.
Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua volume buku tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht (Buku pelajaran kecil tentang seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan penggunaan alat pancing untuk membantu dalam belajar berenang.
B. Rumusan
Masalah
Apa
Pengertian Berenang itu sendiri?
Apakah
pengertian Gaya Punggung?
Bagaimana
membedakan Gaya Bebas dengan Gaya Punggung?
Bagaimana
tehnik berenang Gaya Punggung ?
Bagaimana
teknik gaya dolphin ?
C. Tujuan
Mengetahui
pengertian berenang Gaya Punggung
Mengetahui
perbedaan renang Gaya Bebas dengan Gaya Punggung
Mengetahui
Tehnik Gaya Punggung
Mengetahui
manfat renang
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Berenang
Berenang
adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa
perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan
olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya
di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang
untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga
berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang
membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Gaya punggung
Gaya
punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air.
Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh
telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan
menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air
sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu
berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya
melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang
memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Berbeda
dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang
dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba
melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan
kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua
belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya
punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang
tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.
3.
Membedakan renang Gaya Bebas dengan Gaya Punggung
Ada
banyak perbedaan yang terjadi antara renang gaya bebas dengan renang gaya
punggung. Perbedaan antara lain :
1.
Posisi badan
Seperti
yang tercantum diatas bahwa dalam renang gaya bebas, posisi badan harus
horisontal, walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air, sedangkan pada renang
gaya pungung, posisi badan terlentang. Untuk mempertahankan posisi tersebut,
adabeberapa hal yang perlu diperhatikan :
a. dada,
bahu, dan panggul berada di dalam air
b. wajah berada sedikit diatas permukaan air sehingga dapat leluasa untuk mengambil nafas
c.kedua kaki lebih rendah dari punggung dan secara bergantian menendang air.
b. wajah berada sedikit diatas permukaan air sehingga dapat leluasa untuk mengambil nafas
c.kedua kaki lebih rendah dari punggung dan secara bergantian menendang air.
2. Gerakan kaki
Gerakan
kaki pada gaya punggung pada prinsipnya sama dengan gerakan kaki pada gaya
bebas, hanya dalam posisi terbalik.
Bentuk-bentuk
latihan gerakan kai :
a. duduk
di pinggir kolam kedua kaki diluruskan ke dalam air, kemudian lakukan gerakan
kaki
b. dengan posisi terlentang, kedua tangan pepegang pinggir kolam
c. dengan posisi terlentang menggunakan pelampung
b. dengan posisi terlentang, kedua tangan pepegang pinggir kolam
c. dengan posisi terlentang menggunakan pelampung
3. Pernafasan
Pengambilan
nafas gaya punggung sangat berbeda dengan gaya bebas. Pengambilan nafas gaya
punggung lebih mudah karena mulut dan hidung selalau diatas permukaan air,
tinggal mengatur waktunya saja.
4. Teknik Gaya Punggung
1.
Gerakan kaki
a. Kaki
kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang
sedang berjalan /seperti gaya bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke
atas
b. Kaki
digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak
melenceng/berbelok
2.
Gerakan tangan
a.
Posisi awal satu tangan lurus di atas kepala
b. Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
c. Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
d. Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya
b. Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
c. Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
d. Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya
Jadi
tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian, ketika tangan kiri keluar
dari dalam air, tangan kanan masuk ke dalam air, begitu seterusnya.
3. Gerakan
kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas
Kaki
terus bergerak seperti pada point 1 di atas.
Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan menghitung gerakan tangan.
Dengan gaya ini, tidak akan ada masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi dengan menghitung gerakan tangan.
Gerakan
Memutar Olahraga Renang Gaya Punggung
1. Saat
mendekati pinggir kolam, perenang gaya punggug diperblehkan melakukan satu kali
kayuhan gaya bebas untuk melihat letak dinding kolam.
2. Jangan
sentuh dinding kolam
3. Putar
tubuh ke depan, luruska kaki dan tending dindingkolam dengan kaki sekuat tenaga
dengan tangan lurus kebelakang kepala.
4. Lalu
gerakkan kaki, bawa kepala keatas permukaan air, dan lanjutkat gerakan gaya
punggung.
Teknik
gaya Dolphin
20.14
ISLAM
PROPOSAL
PEMBENTUKAN UNIT KEGIATAN MAHASISWA
PENCAK SILAT PERSINAS ASAD
PEMBENTUKAN UNIT KEGIATAN MAHASISWA
PENCAK SILAT PERSINAS ASAD
Yang diajukan oleh :
Tim Persiapan Pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa Pencak Silat PERSINAS ASAD Universitas Lampung
Tim Persiapan Pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa Pencak Silat PERSINAS ASAD Universitas Lampung
BANDAR
LAMPUNG
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
LEMBAR
PENGESAHAN
PROPOSAL
PEMBENTUKAN UNIT KEGIATAN MAHASISWA
PENCAK SILAT PERSINAS ASAD
UNIVERSITAS LAMPUNG
Nama Kegiatan : Pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa
Pencak Silat PERSINAS ASAD Universitas Lampung.
Bentuk Kegiatan : Pengajuan Pembentukan UKM.
Tempat Kegiatan : Kampus Universitas Lampung.
Waktu Pelaksanaan : 11 Februari 2014.
Pemohon : Tim
Pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa
Pencak Silat PERSINAS ASAD Universitas Lampung.
Disahkan di Bandar Lampung pada
tanggal 11 Februari 2014, oleh :
Calon Ketua Umum Calon
Sekretaris Umum
M.
Mustavid Almustahab Yudha
Wiwaha
NPM.
1213051044 NPM 10050810118
Menyetujui,
Pembantu
Rektor III Universitas Lampung
Proposal
Pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa Pencak Silat PERSINAS ASAD Universitas Lampung
Pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa Pencak Silat PERSINAS ASAD Universitas Lampung
A.
PENDAHULUAN
Puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidaya-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Pengajuan Unit
Kegiatan Mahasiswa Pencak Silat PERSINAS ASAD Universitas Lampung ini, walaupun
kami sadar masih jauh dari sempurna.
Perlunya didirikan ukm persinas 1
paragraph
Penutup 1 paragraph
B.
DASAR
PEMBENTUKAN
A. Dasar Moril :
Konsep Tujuan UKM Pencak Silat
B. Dasar Hukum :
C. Dasar Real : Kesepakatan Mahasiswa
Universitas Lampung yang meniliki
minat
dan seni dalam bidang Beladiri Pencak Silat
C.
NAMA DAN UNIT KEGIATAN
A. Nama Resmi : Unit
Kegiatan Mahasiswa PERSINAS ASAD Universitas
Lampung
B. Nama Singkat : UKM Pencak Silat PERSINAS ASAD
D.
MAKSUD
Perkumpulan Mahasiswa PERSINAS
ASAD menyusun proposal ini dengan maksud untuk
mengajukan UKM PERSINAS ASAD Universitas Lampung yang sebelunmnya belum ada.
E.
TUJUAN
PERSINAS ASAD bertujuan
mempersatukan, membina persaudaraan dan kesetiakawanan antar Mahasiswa yang menjadi anggotanya dalam rangka
meningkatkan peran serta pencak silat dalam pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya, serta mengangkat harkat dan martabat bangsa.
.
.
F.
VISI DAN MISI
A. VISI
1. Membangun karakter mahasiswa UNILA
yang sadar akan kebudayaan Indonesia.
2. Menciptakan mahasiswa UNILA akan
peduli dengan budaya Bangsa Indonesia.
3. Menghasilkan individu – individu
yang sadar untuk selalu peduli terhadap kebudayaan Indonesia .
4. Menjadikan UKM PERSINAS ASAD sebagai
organisasi beladiri yang bermanfaat dan dapat diakui oleh semua lapisan di
lingkungan Universitas Lampung.
B. MISI
G.
KESEKRETARIATAN
Sekreteriat
Bersama UKM –
UKM Universitas Lampung
JALAN PROF. DR. SOEMANTRI BROJONEGORO NO. 1 BANDAR LAMPUNG
H.
KEANGGOTAAN
Keanggotaan PERSINAS ASAD terbuka bagi seluruh Mahasiswa
Universitas Lampung
melalui proses rekruitmen yang ditentukan oleh
pengurus harian PERSINAS ASAD
I.
STURKTUR KEPENGURUSAN
20.10
ISLAM
Di susun oleh :
Muhammad Mustavid Almustahab
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................... i
DAFTAR
ISI.................................................................................... iii
BAB I FUNGSI LABORATORIUM DALAM
PEMBELAJARAN SISWA
1.1 Laboratorium
Dalam Pembelajaran Siswa...................... 1
BAB II FUNGSI
LABORATORIUM TRADISIONAL
2.1 Fungsi Laboraturium
Tradisional.................................... 2
BAB III FUNGSI LABORATORIUM NON-TRADISIONAL
3.1 Fungsi Laboratorium Non-Tradisional........................... 5
BAB IV MEMBANGUN LABORATORIUM SEKOLAH YANG BAIK
4.1 Membangun Laboratorium Sekolah
Yang Baik........... 7
BAB V JENIS LABORATORIUM
5.1 Jenis Laboratorium....................................................... 8
BAB I
FUNGSI LABORATORIUM
DALAM PEMBELAJARAN SISWA
1.1 Fungsi
Laboraturium dalam Pembelajaran Siswa
Fungsi laboratorium
sains sekolah (untuk selanjutnya akan disebut (“laboratorium sekolah”) dalam
pembelajaran sains bergantung pada pandangan guru yang bersangkutan terhadap
sains dan belajar (learning). Mengenai belajar dan mengajar pun
dapat dibedakan dua pandangan.Pandangan yang satu ialah yang memandang bahwa yang mengajar itu
adalah “memberi pelajaran” kepada siswa.Ilmu seakan-akan dituangkan kedalam
pikiran siswa.Siswa menerima dan menyimpan ilmu itu jadi miliknya.Pandangan
seperi ini dapat disebut pandangan tradisional.Laboratorium dengan ini dapat
disebut laboratorium tradisional.Sebelum kira-kira tahun 60-an,kebanyakan
laboratorium sekolah difungsikan sebgai laboratorium laboratorium tradisional.
Pandangan yang lain ialah bahwa mengajar itu “membantu siswa” dalam belajar. Yang belajar adalah siswa.Guru tidak dapat belajar untuknya.Siswa sendiri yang membangun (mengkonstruksi) ilmu dari masukan (stimulus) yang menjadi perhatiannya.Konstruksinya didasari atas konstruksi yang sudah ada.Pandangan ini dapat disebut pandangan modern yang belakangan ini berkembang menjadi pandangan konstruktivisme.Secara sangat singkat,penganut pandangan konstruktivisme berteori bahwa”Knowledge is not a copy of reality,To know an object,to know an event,is not simply to look at i land to make a mental copy,or image,of it.To know an object as to act on it (penebalan dari penuis).To know is to modify;to tramsform the object and to understand the process of this transfomation...”.
Laboratorium sekolah yang difungsikan berdasarkan pandangan ini dapat ssdisebut laboratorium non-tradisional atau modern.
BAB II
FUNGSI LABORATORIUM
TRADISIONAL
1.1
Fungsi Laboraturium
Tradisional
Pada laboratorium tradisional
dilakukan kegiatan di dalam laboratorium,yang dahulu dikenal
dengan nama “praktikum”
biasanya adalah kegiatan laboratorium yang dilakukan pada jam khusus,tidak
terintegrasi dengan pelajaran sains.Pada
umumnya kegiatan laboratorium merupakan penerapan “teori” yang sudah dibahas di
dalam kelas sebelum melakukan percobaan di laboratorium.Banyak kegiatan yang
berupa pemverikasian konstanta-konstanta fisis seperti rapatan (density)
berbagai jenis zat,jarak titik api lensa-lensa,dan penentuan percepatan
gravitasi.Pada satu kesempatan biasanya dilakukan lebih dari satu jenis
percobaan.Percobaan-pecobaan itu masih berada dalam lingkup satu pokok
bahasan.Setiap siswa,atau setiap kelompok siswa,melakukan percobaanyang berbeda
dengan percobaan yang dilakukan siswa atau kelompok lain.Hasilnya dilaporkan
siswa dalam bentuk laporan yang distandarkan.Guru menilai hasilnya dari laporan
siswa.Sering penilaian hasil kegiatan siswa ditinjau dari aspek kesesuaiannya
dengan “teori”,atau dengan data yang ada di dalam buku acuan.
Pada laboratorium tradisional seperti perabot, (meja,kursi,dll), tidak perlu dapat di pindah-pindah,tetapi tetap letaknya.Demikian pula dengan perangkat lain seprti “stasiun layanan”, yaitu tempat siswa mendapatkan pasokan air,listrik,gas,jika sekolah memiliki jaringan gas.Laboratorium yang dibangun Departemen Pendidikan Nasionalsejak sekitar permulaan tahun 70-an untuk SMP dan SMA di seluruh Indonesia,dapat digolongkan ke dalam laboratorium jenis ini.Sebab,tataletak perabotnya boleh dikatakan tetap,sukar dipindah-pindah.
Pada laboratorium tradisional seperti perabot, (meja,kursi,dll), tidak perlu dapat di pindah-pindah,tetapi tetap letaknya.Demikian pula dengan perangkat lain seprti “stasiun layanan”, yaitu tempat siswa mendapatkan pasokan air,listrik,gas,jika sekolah memiliki jaringan gas.Laboratorium yang dibangun Departemen Pendidikan Nasionalsejak sekitar permulaan tahun 70-an untuk SMP dan SMA di seluruh Indonesia,dapat digolongkan ke dalam laboratorium jenis ini.Sebab,tataletak perabotnya boleh dikatakan tetap,sukar dipindah-pindah.
Stasiun-stasiun
layanan ditempatkan di tengah-tengah ruang, diantara dua baris meja.
Stasiun-stasiun layanan itu tidak dapat
dipindah-pindahkan.
Disana ada bak cuci dan soket-soket listrik. Tingginya kira-kira 20
cm lebih tinggi daripada tinggi permukaan meja.
Di
sekeliling tembok, kecuali tembok yang berdampingan dengan ruang persiapan dan gudang, dipasang lemari
pendek yang tingginya sama dengan tinggi meja. Lemari ini dapat digunakan untuk
menyimpan sebagian alat-alat laboratorium. Di sepanjang tembok yang menghadap
ke halaman sebenarnya ada jendela-jendela.
Bentuk
laboratorium sains untuk SMA boleh dikatakan sama benar bentuk dan ukurannya dengan
laboratorium sains SMP. Untuk satu SMA pada umumnya dibuatkan hanya dua ruang
laboratorium, satu untuk fisika, dan satu lagi untuk digunakan bersama sebagai
laboratorium biologi dan kimia.
Keuntungan
utama jenis penggunaan laboratorium seperti ini, ialah sekolah tidak perlu
menyediakan perangkat percobaan yang banyak jumlahnya untuk tiap jenis
percobaan. Biasanya untuk satu jenis percobaan tersedia hanya satu perangkat
alat, kadang-kadang dua atau tiga.
Kerugiannya
ialah bahwa siswa tidak langsung bertindak terhadap konsep atau prinsip (hukum)
yang dipelajarinya. Kegiatan laboratorium biasanya tidak disertai “semangat”
menemukan (dicovery) dan/atau semangat bertanya (inquiry). Boleh dikatakan
tidak ada diskusi mengenai beberapa gejala yang teramati atau yang terukur.
Dalam
melaporkan hasil kegiatan, ada kecendrungan siswa “mengarang” hasil pengamatan
atau pengukuran sekadar untuk mendapatkan nilai yang “baik”. Sikap seperti ini
bertentangan dengan sikap ilmiah yang
ingin ditanamkan melalui pendidikan sains pada kurikulum yang berlaku saat ini,
dan juga pada kurikulum-kurikulum terdahulu.
Catatan. Laboratorium
kimia banyak yang menggunakan perabot
yang letaknya tidak mudah dipindah-pindahkan. Alasannya, karena pemakai sering
harus berhadapan dengan banyak jenis bahan kimia, dan bahan kimia itu selalu
diperlukan berada di atas meja. Ini tidak berarti bahwa “pendekatan modern”
dalam mengajarkan sains tidak dapat dilakukan, meskipun tidak semudah
seandainya perabot mudah dipindah-pindahkan.
BAB III
FUNGSI LABORATORIUM
NON-TRADISIONAL
3.1 Fungsi Laboratorium
Non-Tradisional
Pada laboratorium
non-tradisional, kegiatan laboratorium merupakan bagian terintegrasi pada
kegiatan belajar sains. Setiap pelajaran sains, berupa
percobaan atau bukan percobaan, berlangsung diruang laboratorium. Di dalam
ruang laboratorium dapat berlangsung pemberian informasi oleh guru (guru
”menerangkan”), dapat dilakukan percobaan oleh siswa, percobaan demonstrasi
oleh guru atau oleh siswa, diskusi dalam kelompok kecil, dan diskusi kelas
dibimbing oleh guru. Oleh karena itu, ruang laboratorium non-tradisional
haruslah ruang yang bersifat luwes (flexible). Maksudnya, tata letak perabot
ruang mudah diubah-ubah sehingga berbagai jenis kegiatan yang disebut di atas
dapat dilakukan didalam ruang itu juga.
Keuntungan memfungsikan
laboratorium seperti ini ialah pelajaran dengan mudah dapat dibuat bervariasi
dengan memvariasikan jenis kegiatan: mendengarkan informasi, melakukan
percobaan, mengamati suatu gejala, berdiskusi, belajar sendiri, dll. Gagasan
“siswa belajar aktif” (student active learning) mudah diterapkan. Kerugiannya
ialah diperlukan jumlah alat yang lebih banyak, dan mungkin juga laboratorium
yang banyak. Sebab, setiap kali belajar sains siswa harus berada didalam
laboratorium. Pada setiap jam pelajaran sains , siswa harus pindah ke
laboratorium.
Diantara
laboraturium tradisionl dan
nontradisional tidak ada yang
paling baik karena yang paling sesuai dengan pandangan yang
diyakini guru yang akan menggunakan laboratorium tersebut, yang ia merasa
nyaman melakukannya. Jika dilihat petikan-petikan
dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang berlaku sekarang, yang
dicantumkan pada PENDAHULUAN diatas, agaknya laboratorium
non-tradisionallah yang sesuai dengan pandangan KBK, dan juga
kurikulum-kurikulum sebelumnya.
BAB IV
MEMBANGUN
LABORATORIUM SEKOLAH YANG BAIK
4.1 Membangun
Laboratorium Sekolah Yang Baik
Arsitek yang akan merancang suatu laboratorium sekolah
seharusnya berkonsultasi dengan guru yang bersangkutan untuk mendapat masukan
mengenai persyaratan yang perlu dipertimbangkan bagi laboratorium yang akan
dibangun sesuai dengan “keyakinan” guru yang diminta
pertimbangan.Sebab,kebanyakan asitek agaknya tidak atau kurang mengikuti
perkembangan dalam dunia pendidikan sains.Arsitek merancang ruang laboratorium
serta perabot yang diperlukan berdasarkan informasi yang kadaluwarsa,atau hanya
atas dasar intuisi.
Perencanaan jenis ruang dan luas
tiap ruang yang diperlukan dan perabotnya harus dilakukan bersama antara
arsitek dan guru yang akan menggunakan laboratorium itu.Jenis dan luas ruang
akan bergantung juga pada jenis dan jumlah alat yang akan digunakan.Hal ini
selanjutnya bergantung pada pandangan yang dianut dalam
pembelajaran:Tradisionalkah dan Non-tradisional
atau modern artinya,pada
perencanaan yang ideal dan sitematis,perencanaan jenis ruang dan luas tiap
jenis ruang sebaiknya dilakukan setelah pengambilan keputusan mengenai
tradisional atau non-tradisionalnya pembelajaran yang akan dilakukan,dan
setelah perencanaan jenis dan banyaknya alat (dan bahan) selesai dibuat untuk
jenis pembelajaran yang akan dianut.
BAB V
JENIS LABORATORIUM
5.1 Jenis Laboratorium
Yang dimaksud dengan “jenis
laboratorium” disini ialah kaitannya dengan “spesialisasi” mata pelajaran sains.Secara
tradisional dan demi pengkhususan,sains dikelompokkan ke dalam beberapa
cabang.Pada umumnya pelajaran sains di sekolah dikelompokkan ke dalam 4 atau 5
cabang, yaitu:
a.Biologi
b.Fisika
c.Kimia,dan
d.IPBA (Ilmu Pengetahuan tentang Bumi dan Antariksa).Laboratorium ini biasanya disatukan dengan labo-ratorium fisika.
e.IPA/Sains (SMP)
a.Biologi
b.Fisika
c.Kimia,dan
d.IPBA (Ilmu Pengetahuan tentang Bumi dan Antariksa).Laboratorium ini biasanya disatukan dengan labo-ratorium fisika.
e.IPA/Sains (SMP)
Di tingkat SMP ada kecenderungan
mengintegrasikan sains menjadi satu bidang studi,yang dengan singkat disebut
sains terpadu(integrated science atau
combined science).Dasar pemikirannya
ialah karena sains itu pada hakikatnya adalah satu.Hanya karena luas dan
dalamnya sains maka diperlukan pengkhususan dalam pengkajiannya.Tidak mungkin
bagi seseorang mendalami secara sangat mendalam seluruh kajian yang termasuk
sains.Bahkan untuk menguasai sains secara menyeluruh pada kedalaman yang
memadai untuk mengajarkannya di sekolah menengah pun terlalu sulit bagi
kebanyakan calon guru,terutama calon guru tingkat SMA.Akan tetapi,penguasaan
sains secara agak menyeluruh untuk tingkat SMP agaknya masih dimungkinkan.
Alasan lain mengintegrasikan sains di sekolah ialah agar siswa dapat melihat sains sebagai suatu kesatuan.Ini perlu,karena dalam kehidupan sehari masalah-masalah yang berkaitan dengan sains pada umumnya muncul terintegrasi dengan disiplin yang disebut di atas.Bahkan terintegrasi dengan disiplin lain seperti masalah sosial,lingkungan,dan teknologi.Jadi,khusus untuk tingkat SMP,laboratorium sains sebaiknya berupa laboratorium sains terpadu.
Sepanjang pengetahuan penulis,istilah sains terpadu (integrated science)pertama terbaca dalam kurikulum sains sekolah menengah tingkat pertama di Skotlandia pada permulaan tahun 70-an (Sistem Pendidikan di Skotlandia berbeda dengan sistem pendidikan di Inggris (England).Dari kurikulum tampak bahwa dengan kata ”terpadu” (“integrated”) tidak dimaksudkan agar tidak tampak ada batas antara biologi,fisika,kimia IPBA, dan lain-lain.Masih jelas terlihat pokok-pokok bahasan yang cenderung fisika,biologi,kimia, dan lain-lain.Akan tetapi,pokok-pokok bahsan ini “terintegrasi” dalam satu buku.Implikasinya ialah bahwa semua pokok-pokok bahasan itu harus diajarkan oleh seorang guru.
sssSebagai contoh,pokok-pokok bahasan di dalam Buku 1 yang mendasarkan isinya atas kurikulum ini berisi judul-judul Introducing Science (Memperkenalkan Sains),Looking at Living Things (Mengamati Makhluk Hidup),Energy,What are Things Made of?(Dari apakah Benda-benda Terbuat?),Solvents and Solutions (Pelarut dan Larutan),The Units of Life (Satuan Kehidupan),Electricity,Some Common Gasses (Gas-gas yang Umum).Terlihat bahwa pokok-pokok bahasan di dalam “sains terpadu” merupakan perselang-selingan antar pokok bahasan yang biasa ada pada cabang-cabang disiplin sains.
Alasan lain mengintegrasikan sains di sekolah ialah agar siswa dapat melihat sains sebagai suatu kesatuan.Ini perlu,karena dalam kehidupan sehari masalah-masalah yang berkaitan dengan sains pada umumnya muncul terintegrasi dengan disiplin yang disebut di atas.Bahkan terintegrasi dengan disiplin lain seperti masalah sosial,lingkungan,dan teknologi.Jadi,khusus untuk tingkat SMP,laboratorium sains sebaiknya berupa laboratorium sains terpadu.
Sepanjang pengetahuan penulis,istilah sains terpadu (integrated science)pertama terbaca dalam kurikulum sains sekolah menengah tingkat pertama di Skotlandia pada permulaan tahun 70-an (Sistem Pendidikan di Skotlandia berbeda dengan sistem pendidikan di Inggris (England).Dari kurikulum tampak bahwa dengan kata ”terpadu” (“integrated”) tidak dimaksudkan agar tidak tampak ada batas antara biologi,fisika,kimia IPBA, dan lain-lain.Masih jelas terlihat pokok-pokok bahasan yang cenderung fisika,biologi,kimia, dan lain-lain.Akan tetapi,pokok-pokok bahsan ini “terintegrasi” dalam satu buku.Implikasinya ialah bahwa semua pokok-pokok bahasan itu harus diajarkan oleh seorang guru.
sssSebagai contoh,pokok-pokok bahasan di dalam Buku 1 yang mendasarkan isinya atas kurikulum ini berisi judul-judul Introducing Science (Memperkenalkan Sains),Looking at Living Things (Mengamati Makhluk Hidup),Energy,What are Things Made of?(Dari apakah Benda-benda Terbuat?),Solvents and Solutions (Pelarut dan Larutan),The Units of Life (Satuan Kehidupan),Electricity,Some Common Gasses (Gas-gas yang Umum).Terlihat bahwa pokok-pokok bahasan di dalam “sains terpadu” merupakan perselang-selingan antar pokok bahasan yang biasa ada pada cabang-cabang disiplin sains.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)