Selasa, 11 Februari 2014

Motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar. Jika siswa mendapat motivasi yang tepat maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hal-hal yang semula tidak terduga. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, baik yang menyangkut kejiwaan, perasaan dan emosi untuk kemudian bertindak melakukan sesuatu untuk melakukan tujuan. Dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena peserta didik akan belajar sunguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi.
Menurut Atkinson, motivasi adalah ‘pendorong’, suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Duncan (1981) juga mengatan bahwa motivasi adalah setiap usaha yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Teori-teori yang menjelaskan tentang motivasi antara lain adalah teori hedonisme, teori naluri, teori reaksi yang dipelajari, dan teori daya pendorong. Berikut ini adalah uraian umum dari masing masing teori tersebut.
a)      Teori hedonisme berpandangan bahwa setiap menghadapi persoalan manusia cenderung memilih alternative pemecahan yang mendatangkan kesenangan diri pada yang mengakibatkan kesukaran, kesulitan, penderitaan, dan sebagainya.
b)      Teori naluri mengajarkan bahwa untuk memotivasi seseorang harus berdasar naluri yang akan dituju dan perlu dikembangkan.
c)      Teori yang dipelajari mengatakan apabila seorang pendidik akan memotivasi anak didiknya maka ia harus mengetahui betul latar belakang, dan kebudayaan mereka.
d)     Teori daya pendorong menjelaskan bahwa jika seorang pendidik akan memberikan motivasi harus mendasarkannya pada daya pendorong. Yaitu naluri dan reaksi yang dipelajarinya dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya.

A.    Pengertian Umum Motivasi
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).
Adapun menurut Mc. Donald (Sondang, 2002 : 35) , “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.”
Menurut Maslow (Jalaludin, 2007 : 56) motivasi ada dua, yaitu:
a)      Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. 
b)      Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.”
Teori-teori yang menjelaskan tentang motivasi antara lain adalah teori hedonisme, teori naluri, teori reaksi yang dipelajari, dan teori daya pendorong. Berikut ini adalah uraian umum dari masing masing teori tersebut.
a)      Teori hedonisme berpandangan bahwa setiap menghadapi persoalan manusia cenderung memilih alternative pemecahan yang mendatangkan kesenangan diri pada yang mengakibatkan kesukaran, kesulitan, penderitaan, dan sebagainya.
b)      Teori naluri mengajarkan bahwa untuk memotivasi seseorang harus berdasar naluri yang akan dituju dan perlu dikembangkan.
c)      Teori yang dipelajari mengatakan apabila seorang pendidik akan memotivasi anak didiknya maka ia harus mengetahui betul latar belakang, dan kebudayaan mereka.
d)     Teori daya pendorong menjelaskan bahwa jika seorang pendidik akan memberikan motivasi harus mendasarkannya pada daya pendorong. Yaitu naluri dan reaksi yang dipelajarinya dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya.

B. Motivasi Belajar 
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. 
Menurut Colquitt, LePine dan Noe (2000 : 10), motivasi untuk belajar didefinisikan sebagai arah, kemahuan dan tingkah laku yang mengarah kepada pembelajaran berterusan dan juga telah didapati positif kepada prestasi pembelajaran.
Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran (Linda S. Lumsden, 1994 : 18).
Menurut Hermine Marshall Istilah motivasi belajar mempunyai arti yang sedikit berbeda. Ia menggambarkan bahwa motivasi belajar adalah kebermaknaan, nilai, dan keuntungan-keuntungan kegiatan belajar belajar tersebut cukup menarik bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Pendapat lain motivasi belajar itu ditandai oleh jangka panjang, kualitas keterlibatan di dalam pelajaran dan kesanggupan untuk melakukan proses belajar ( Carole Ames, 1990 : 23)
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus dalam rangka mencapai tujuan.

C. Fungsi Motivasi dalam belajar
Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai penggerak perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Guru merupakan factor yang penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut dengan cara memenuhi kebutuhan siswa.Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan rasa aman, kebutuhan untuk diterima dan dicintai, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan untuk merealisasikan diri. Adapun fungsi dari motivasi dalam pembelajaran diantaranya :
1)      Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2)      Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3)      Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
4)      Strategi menumbuhkan motivasi dalam belajar

Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1)      Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2)      Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.

3)      Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4)      Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5)      Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6)      Memberikan perhatian maksimal
Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
7)      Membantu kesulitan belajar
Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok.
8)      Menggunakan metode yang bervariasi, dan
9)      Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.



0 komentar :

Posting Komentar