PERKEMBANGAN BAYI UMUR 0 – 6 TAHUN
Oleh:
1.
M.
Mustavid Almustahab 1213051044
Program Studi Pendidikan Jasmanai Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
2012
7. Makan sendiri (usia 6-9 bulan). Makan sendiri dimulai sejak usia 6 bulan yaitu saat bayi Anda sudah bisa menggunakan tangan dan jari-jarinya dengan baik dan koordinasi mata serta tangannya yang juga semakin baik. Si kecil dapat meraih benda yang jaraknya sekitar 25 cm dengan kedua tangannya kemudian memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lain. Ia juga senang memasukkan segala sesuatu ke mulut, dan dapat memegang dengan ibu jari dan telunjuk untuk mengambil makanan. Tambahan pula gigi-geliginya yang mulai tumbuh di usia 6 bulan membuat si kecil terdorong mulai belajar menggigit benda yang masuk ke dalam mulutnya. Di usia 6 bulan ia sudah juga mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MP ASI) atau makanan padat. Di usia 8-9 bulan, kedua tangannya semakin terampil mengenggam suatu benda. Ia bisa memegang sendok meski masih kagok ketika memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Biarkan ia bereksperimen menggunakan sendok dan memasukkan benda itu ke mulutnya.
8. Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal (usia 9-12 bulan). Saat si kecil sudah mengenali anggota keluarganya di usia sekitar 6 bulan, ia mulai dapat membedakan wajah orang-orang dekat dalam kehidupannya. Pada masa ini keterikatannya dengan orang yang dikenalnya lebih berarti. Ia dapat melihat, mendengar dan mengingat orang yang dikenalnya. Di usia ini pula ia mampu mengamati wajah dengan seksama. Dari sini ia mulai berkenalan dan akrab dengan orang-orang terdekatnya. Tak heran di usia 9 bulan ke atas ia mulai sadar wajah orang-orang yang asing baginya. Ketika ia menyadari sedang seorang diri dengan orang yang tidak dikenalnya, timbul rasa takut. Bayi usia 8 bulan sudah bisa merasa takut terhadap orang asing. Si kecil yang mau digendong oleh orang yang dikenalnya, jadi tiba-tiba lebih mudah menangis bila ditinggal sendiri bersama orang lain yang tak dikenalnya.
9. Berjalan (usia 12-13 bulan). Langkah pertama merupakan gerakan awal anak untuk menjadi sosok yang mandiri. Di usia 8-9 bulan ia mulai bisa mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri. Biasanya si kecil akan menumpukkan kedua tangannya pada meja, kursi atau perabot rumah tangga atau apapun yang bisa menahan berat badannya. Ia kemudian akan belajar merambat, menggeserkan kedua tangannya ke samping diikuti oleh langkah kedua kakinya. Di usia ini kepandaian anak dalam belajar berjalan semakin baik. Jika Anda memegang kedua tangannya ia akan menapak dan mulai melangkah. Lama-lama otot-otot kakinya semakin terlatih dan kuat. Si kecil juga kian semangat menjajal kemampuannya berjalan. Di usia 11 bulan, ia sudah mampu berdiri sendiri dalam waktu sekitar 2 detik tanpa bantuan apa pun karena ia memang sudah pandai menjaga keseimbangan tubuh. Lalu anak mulai mencoba melangkah sendiri 2-3 langkah Di usia 12 bulan, hupla, ia telah siap berjalan meski kadang-kadang masih sedikit limbung.
10 . Bicara (usia 18 - 24 bulan). Rata-rata anak bisa lancar bicara di usia 2 tahun. Sebelum kata-kata pertama keluar dari mulutnya, dia belajar peraturan berbahasa dan melihat bagaimana orang dewasa berkomunikasi. Ia mengawalinya dengan menggunakan lidah, mulut, langit-langit dan gigi-geliginya untuk membuat suara Lambat laun kata-kata tak berbentuk ini menjadi kata yang berarti: “mama”, “papa”, “bubu”, “susu” dan sebagainya. Sejak itu, setiap saat anak mengutip kata-kata yang didengarnya baik dari ibu atau orang-orang di sekitarnya. Kira-kira usia 18-20 bulan, si kecil mempelajari 10 kata per hari. Dari situ ia mulai belajar membentuk kalimat. Di usia 2 tahun, ia dapat membentuk 2-3 kata menjadi satu rangkaian kalimat. Ia dapat menggambarkan apa yang dilihat, didengar, dirasa, dipikirkan dan diinginkannya dalam satu rangkaian kalimat.
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT
tuhan yang maha Esa yang mana
atas berkat Rahmat –Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu
tugas mata kuliah Perkembangan Motorik
Mata kuliah Perkembangan Motorik dasar merupakan mata
kuliah yang memuat tentang perkembangan bayi dan gerak bayi sebagai acuan dalam
proses belajar mengajar, diharapkan dengan pembuatan makalah ini dapat menambah
pengetahuan kita sebagai mahasiswa, agar dapat memahami bagaimana perkembangan
janin, pemahaman yang baik tentang psikologi serta penerapan yang diharapkan
sesuai dengan kepribadian
masing-masing anak.
Semoga makalah ini dapat
memeberikan manfaat bagi yang membacanya, khususnya kita mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, sebagai pedoman pengetahuan
tentang sebuah bimbingan yang
baik bagi seorang calon guru maupun seorang guru.
Terimakasih untuk semua teman-teman yang terlibat
dalam pembuatan makalah ini.
Bandar Lampung, September 2013
PENYUSUN
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar…………................................................................................. i
Daftar Isi………………................................................................................. ii
PEMBAHASAN
1. Anak
usia 0 – 1 tahun……………………………………
2. Anak
usia 1-2 tahun……………………………………..
3.
Anak usia 2-3 tahun……………………………………..
4. Anak
usia 4-5 tahun…………………………………….
5.
Anak usia 5-6 tahun……………………………………..
POTO
1. Poto
Temuan………………………………………………………..
2. Poto
Diskusi………………………………………………………..
TABEL DISKUSI
PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
PEMBAHASAN
Perkembangan Anak dari Usia 0-6 tahun
Tugas :
Perkembangan Anak dari Umur 0 hingga 6 Tahun
1.
Anak usia 0 – 1 tahun.
Kognitif :
Pengenalan ciri-ciri orang tua yaitu “ibu” dan “ayah”
Pengenalan antara orang tua dan keluarga yang lain
Pengenalan terhadap bunyi-bunyian yang sering
Pengenalan terhadap pengucapan kata
Fungsi anggota tubuh. Contoh : tangan
Mulai mengenal benda-benda. Contoh : mainan
Mengenal warna atau tertarik pada warna yang cerah dan mencolok
Language
Untuk usia 0-1 tahun bayi hanya bisa menangis, berteriak, dan tertawa untuk
berinteraksi dengan orang lain
Mengajak bayi berbicara menggunakan bahasa ibu/mother tongue
Mengajak bayi untuk mendengarkan musik
Pada umur sekian bayi mulai dapat mengucapkan ma…ma…da…da…la…la…dsb
Mampu bermain permainan yang sederhana. Contoh : ci luk ba
Senang meniru bernyanyi sambil bertepuk tangan
Dapat menerima/ mengerti hal-hal sederhana yang di contohkan orang tua
Fisik Motorik
Pada usia 0-3 bulan bayi belum bisa tengkurap namun sudah dapat menggerakkan
kepala ke kiri dan ke kanan, memainkan tangannya, dan kakinya
Dapat memegang benda yang lunak dan tidak berat
Pada usia 3-6 bulan sering tengkurapkan bayi sampai terbiasa dan sampai bisa
tengkurap sendiri
Pada usia sekian bayi dapat mengangkat kepala tegak ketika tengkurap
Meraih benda yang ada di dekatnya
Bayi juga dapat menoleh ke arah sumber suara
Pada usia 6-9 bulan ajarkan, bantu, latih bayi untuk duduk sampai
Ajari bayi untuk memegang dan memakan biscuit sendiri dengan tangannya. Pada
usia sekian bayi sudah bisa memegang benda sendiri
Bayi juga sudah mulai senang bermain sendiri dengan mainannya. Jadi beri bayi
mainan aman untuk bermain dan dipukul.
Pada usia 9 bulan – 1 tahun mulai ajari bayi untuk berdiri dan berjalan
berpegangan (titah).
Character Education
Pada usia sekian perdengarkan doa-doa, contoh : doa sebelum makan, tidur, dan
sebagainya
Perdengarkan kata-kata sopan sebelum meminta sesuatu, contoh : kata tolong
Perdengarkan kata sopan saat berada di dekat orang lain/ orang yang lebih tua,
contoh : kata permisi
Perdengarkan dan ajarkan untuk mengucapkan teimakasih setelah diberi sesuatu
oleh orang lain. Bayi dapat meniru ucapan terimakasih dengan kata-kata dan
gerak badannya sendiri
Perdengarkan kata salamuntuk memulai perjumpaan dengan orang lain atau
mengakhirinya.
Sosial Emosi
Bayi mulai berinteraksi dengan orang tua sejak lahir, ajarkan berinteraksi
dengan anggota keluarga lain
Bayi pada usia sekian akan menangis jika bertemu orang belum dikenal sebelumnya
Bayi pada usia sekian juga sudah mulai berinteraksi dengan bayi seusianya.
Namun belum terlalu banyak mereka lebih senang dengan bermain sendiri.
Bayi akan menangis jika kemauanya tidak dituruti, maka ajarkan bayi sedikit
demi sedikit bahwa tidk semua kemauannya dapat dituruti.
Bayi akan merasa senang dan tertawa jika suasana disekitarnya menyenangkan dan
nyaman.
2.
Anak usia 1-2 tahun
Kognitif
Mulai mengenal ciri-ciri : laki-laki dan perempuan. Jadi ajarkan pada bayi
bagaimana ciri-cirinya dengan kata yang sederhana
Mulai mengenal benda yang berbeda ukuran. Ajarkan pada bayi dengan kata
sesedarhana mungkin benda yang berukuran besar dan kecil
Mulai mengenal perbedaan bentuk tubuh antara bayi dan dewasa. Beri penjelasan
sesederhana mungkin pada bayi perbedaan tersebut dengan memberi contoh “papa/mama
dengan anak tersebut”
Mulai mengenal bagian-bagian anggota tubuh. Contoh tangan, mulut, mata, dan
sebagainya.
Mulai mengenal warna. Ajarkan bayi untuk mengenal warna-warna dasar yang ada
disekitar.
Mulai mengenal bentuk-bentuk benda. seperti bentuk lingkaran, bujursangkar,
segitiga dan lain-lain. Ajarkan pada bayi tentang bentuk-bentuk dasar benda
dengan memberikan mainan yang memiliki bentuk dan aman.
Mulai bisa diajarkan intuk menghitung angka dari angka yang terkecil. Contoh
angka 1 – 10
Mulai bisa menghapal nama orang lain dan mengenal orang-orang yang ada di
sekitarnya
Mulai dapat mengetahui fungsi dari benda-benda disekitarnya. Contoh gelas untuk
minum, piring untuk makan.
Mulai mengenal berbagai macam hewan dan buah.
Language
Pada usia sekian bayi sudah mulai dapat mengatakan satu atau dua kata bahkan
lebih kata-kata yang sederhana. Contoh : papa, mama, makan, minum, kakak dan
lain-lain.
Anak juga sudah bisa menirukan kata-kata orang dewasa walaupun belum secara
utuh dan belum jelas. Maka dari itu ajarkan pada anak kata-kata yang baik.
Anak juga sudah bisa diberikan kosakata lain. Contoh tentang antonym (besar dan
kecil, panjang dan pendek) berilah penjelasan beserta contoh benda sehingga
anak dapat mengerti dan dapat menggunakan kata tersebut dengan benar
Anak di usia sekian juga tertarik dan senang jika mendengar cerita. Cerita
tentang hewan, tumbuhan, dan gambar-gambar lucu di buku dongeng.
Anak di usia sekian juga dapat meniru kata-kata dalam bahasa lain walaupun
kurang jelas pengucapannya. Contoh : dia dapat meniru kata one, ball, big, red.
Ajarkan pada anak kosakata sederhana dari bahasa lain dengan member contoh
bendanya.
Anak dapat menyebut nama-nama hewan dan buah-buahan yang sering mereka lihat.
Fisik Motorik
Mulai dapat berjalan, baik berjalan sendiri maupun dibantu
Mulai dapat menjangkau dan mengambil mainan sendiri
Mulai dapat memukul benda yang dapat berbunyi
Mulai dapat memainkan benda-benda yang ada di sekitarnya.
Jika sudah bisa berjalan, mulai dapat berlari-lari dan melompat-lompat
Dapat menirukan pekerjaan rumah tangga yang dilakukan orang dewasa. seperti
menyapu dan mengelap
Dapat menggunakan sendok sendiri saat makan.
Dapat mencoret-coret kertas menggunakan ensile, crayon, atau pena.
Mulai dapat mengumpulkan mainan yang berantakan.
Mulai dapat menunjukkan bagian anggota tubuh. Contoh : tangan, mulut, rambut,
kaki, dan lain-lain.
Character Education
Mulai dapat diajarkan sikap berdoa. Baik sebelum makan, tidur, dan lain-lain
Anak sudah dapat mengucapkan terimakasih setelah diberi sesuatu oleh orang
lain.
Anak sudah dapat menirukan kata tolong untuk meminta ditolong mengambilkan
sesuatu atau minta tolong membantunya
Anak sudah dapat meniru kata permisi jika lewat di dekat orang yang lebih
dewasa
Anak sudah dapat diajarkan untuk salam dan menjabat tangan orang yang lebih tua
darinya
Anak sudah dapat diajarkan untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.
Contoh selesai bermain harus dibereskan, sebelum dan selesai makan harus cuci
tangan.
Sosial Emosi
Anak akan menangis atau diam saja apabila bertemu dengan orang yang belum
dikenal
Anak mulai berinteraksi dengan teman sebaya. Dapat bermain bersama.
Juga ada saatnya anak saling bertengkar dengan teman sebayanya jika berebut
barang.
Anak juga dapat mempertahankan apa yang dirasa menjadi miliknya.
Anak juga dapat memberontak apabila kemauannya tidak dituruti.
3.
Anak usia 2-3 tahun
Kognitif
Dapat menyebutkan bagian anggota tubuh beserta fungsinya.
Dapat membedakan bentuk bentuk benda. Contoh lingkaran, bujursangkar, segitiga,
dan lain-lain.
Mengetahui cara merawat anggota badan, contoh mandi, gosok gigi, mencuci tangan
dan lain-lain.
Mengenal warna-warna dengan lebih baik. Nama-nama hewan, tumbuhan, buah, dan
berbagai macam orang yang mereka temui, dan lain sebagainya.
Mulai dapat membuat pola yang jelas saat menggambar.
Mengenal benda-benda disekitarnya beserta fungsinya. Contoh: buku untuk
menulis, piring untuk makan, dan lain-lain.
Mengetahui cara untuk makan dan minum dengan benar. Mulai dapat di ajarkan cuci
tangan buang air kecil dan besar di tempatnya yaitu di kamar mandi.
Mulai mengenal untuk melakukan kegiatan tanpa bantuan orang lain. Misal memakai
sepatu sendiri.
Mengetahui letak suatu benda. seperti sepatu yang harus diletakkan di tempat
sepatu.
Language
Mulai dapat berbicara kata-kata yang dapat dimengerti.
Menyebutkan warna dan angka.
Dapat meniru seseorang yang menyebutkan suatu kata dengan bahsa lain. Misal
kata dalam bahasa Inggris.
Dapat memberitahu orang lain jika ingin dibantu mengerjakan sesuatu.
Dapat memberitahu apa nama benda yang dilihat oleh anak tersebut. Baik benda
disekitarnya atau dalam bentuk sebuah gambar.
Dapat menirukan saat diperdengarkan sebuah lagu, walaupun Cuma satu atau dua
kata.
Dapat menirukan dan mulai menirima materi alphabet dan angka yang diajarkan.
Fisik Motorik
Dapat berdiri diatas satu kaki tanpa berpegangan.
Makan sendiri tanpa di bantu, walaupun lama dan masih berantakan.
Dapat memakai dan melepas sepatu sendiri.
Dapat memeluk dan mencium orang yang terdekat.
Dapat melempar bola.
Dapat bermain permainan yang memerlukan gerakan badan.
Dapat naik dan turun tangga sendiri dengan berpegangan pada pegangan tangga.
Dapat menirukan gerakan senam.
Dapat menggunakan benda sesuai fungsinya. Contoh : mainan drum dipukul dengan
stiknya.
Dapat menyusun balok atau lego.
Character education
Dapat menirukan sikap berdoa.
Dapat menjabat tangan orang tua, atau orang lain yang lebih tua darinya, atau
dengan teman sebaya.
Dapat memberikan salam jika bertemu dengan orang lain.
Mampu mengucapkan terimakasih jika diberi sesuatu.
Dapat diajari untuk meminta tolong jika perlu bantuan orang lain.
Dapat diajari untuk mengatakan permisi jika ingin bermain bersama orang lain
(ikut kegiatan orang lain).
Dapat diajari untuk menerima suatu barang dengan tangan kanan.
Dapat diajari untuk meminta dengan sopan barang milik orang lain, bukan
merebutnya atau mengambil tanpa ijin.
Dapat diajari untuk bisa berbagi dengan orang lain.
Sosial Emosi
Saat baru beradaptasi dengan lingkungan baru, anak bisa saja menjadi pendiam.
Atau bahkan langsung bisa berdaptasi dengan lingkungan yang baru.
Dapat saling berbagi dengan teman sebaya atau orang lain.
Atau dapat mempertahankan barang yang memang miliknya, tanpa boleh dipegang
oleh orang lain.
Terkadang anak usia sekian kurang mampu mengontrol emosi. Jika tidak sesuai
dengan kemauannya maka bisa jadi anak akan menangis sejadi-jadinya.
4.
Anak usia 4-5 tahun
Kognitif
Mengenal dengan lebih baik dan lebih banyak tentang berbagai macam benda dan
makhluk hidup.
Mengerti secara sederhana tentang perbedaan antara laki-laki dan
perempuan, antara anak kecil dan dewasa.
Mampu menirukan atau menulis bentuk huruf. Mampu menghitung angka 1 sampai
dengan 10 atau lebih, tetapi angka yang masih sederhana.
Mampu menyebut bentuk dari suatu benda.
Mampu mengggambar yang sudah memiliki bentuk dan pola sederhana.
Mampu memberi warna pada gambar yang belum diberi warna.
Mengetahui dan mampu melakukan cara untuk merawat diri. Contoh : mandi, gosok
gigi, cuci tangan, dan lain-lain.
Mengerti nama-nama benda yang sehari-hari dijumpai beserta fungsi dari benda
tersebut.
Mengerti tentang lawan kata (tinggi rendah, panjang pendek, besar kecil, dsb).
Mengerti tentang letak suatu benda.
Language
Mampu menirukan atau membaca huruf.
Mampu menceritakan pengalamannya.
Dapat menggunakan kalimat yang lebih kompleks.
Dapat menggunakan lawan kata dengan benar.
Mampu menyebut nama teman bermain atau belajarnya.
Dapat mengajukan pertanyaan yang sederhana.
Dapat menjawab pertanyaan yang sederhana.
Dapat menirukan kata-kata dengan menggunakan bahasa lain. Misal bahasa Inggris.
Fisik Motorik
Dapat menggunakan benda sesuai dengan fungsinya.
Senang bermain yang menggunkan gerak badan yang lebih. Contoh : kejar-kejaran.
Mulai suka melompat-lompat.
Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
Memakai pakaian sendiri walau agak susah dan lama.
Mampu memakai dan melepas kaus kaki dan sepatu sendiri.
Dapat naik dan turun tangga sendiri dengan berpegangan pada pegangan tangga.
Dapat menirukan gerakan senam.
Dapat menyusun balok atau lego menyerupai bentuk benda atau bangunan.
Character Education
Dapat menirukan sikap berdoa. Dan menirukan lafal bacaan doa.
Dapat menjabat tangan orang tua, atau orang lain yang lebih tua darinya, atau
dengan teman sebaya.
Dapat memberikan salam jika bertemu dengan orang lain.
Mampu mengucapkan terimakasih jika diberi sesuatu.
Dapat meminta tolong jika perlu bantuan orang lain.
Dapat mengatakan permisi jika ingin bermain bersama orang lain (ikut
kegiatan orang lain).
Menerima pemberian orang lain atau member kepada orang lain dengan menggunakan
tangan kanan.
Dapat meminta dengan sopan barang milik orang lain, bukan merebutnya atau
mengambil tanpa ijin.
Dapat berbagi dengan orang lain.
Sosial Emosi
Saat baru beradaptasi dengan lingkungan baru, anak bisa saja menjadi pendiam.
Atau bahkan langsung bisa berdaptasi dengan lingkungan yang baru.
Dapat saling berbagi dengan teman sebaya atau orang lain.
Atau dapat mempertahankan barang yang memang miliknya, tanpa boleh dipegang
oleh orang lain.
Dapat sedikit mengendalikan emosinya, apabila mendapat arahan yang benar.
5.
Anak usia 5-6 tahun
Kognitif
Mengenal dengan lebih baik dan lebih banyak tentang berbagai macam benda dan
makhluk hidup.
Mengerti secara sederhana tentang perbedaan antara laki-laki dan
perempuan, antara anak kecil dan dewasa.
Mampu menirukan atau menulis bentuk huruf. Mampu membaca huruf. Mampu
menghitung angka.
Mampu menyebut bentuk dari suatu benda.
Mampu mengggambar yang sudah memiliki bentuk dan pola yang lebih kompleks.
Mampu memberi warna pada gambar yang belum diberi warna.
Mengetahui dan mampu melakukan cara untuk merawat diri. Contoh : mandi, gosok
gigi, cuci tangan, dan lain-lain.
Mengerti dan sangat mengenal nama-nama benda yang sehari-hari dijumpai beserta
fungsi dari benda tersebut.
Mengerti dengan baiktentang lawan kata (tinggi rendah, panjang pendek, besar
kecil, dsb).
Mengerti dengan baik letak suatu benda.
Language
Mampu menirukan atau membaca huruf.
Mampu menceritakan pengalamannya.
Dapat menggunakan kalimat yang lebih kompleks.
Dapat menggunakan perbendaharaan kata dengan benar.
Mampu menyebut nama teman bermain atau belajarnya.
Lebih sering mengajukan pertanyaan.
Dapat menjawab pertanyaan.
Dapat menirukan kata-kata dengan menggunakan bahasa lain. Misal bahasa Inggris.
Fisik Motorik
Dapat menggunakan benda sesuai dengan fungsinya.
Senang bermain yang menggunkan gerak badan yang lebih. Contoh : kejar-kejaran.
Mulai suka melompat-lompat dan berlari-lari.
Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
Memakai pakaian sendiri walau agak susah dan lama.
Mampu memakai dan melepas kaus kaki dan sepatu sendiri.
Dapat meletakkan suatu benda di tempat yang benar.
Dapat naik dan turun tangga sendiri dengan berpegangan pada pegangan tangga.
Dapat menirukan gerakan senam.
Dapat menyusun balok atau lego menyerupai bentuk benda atau bangunan.
Character Education
Dapat menirukan sikap berdoa. Dan menirukan lafal bacaan doa.
Dapat menjabat tangan orang tua, atau orang lain yang lebih tua darinya, atau
dengan teman sebaya.
Dapat memberikan salam jika bertemu dengan orang lain.
Mampu mengucapkan terimakasih jika diberi sesuatu.
Dapat meminta tolong jika perlu bantuan orang lain.
Dapat mengatakan permisi jika ingin bermain bersama orang lain (ikut
kegiatan orang lain).
Menerima pemberian orang lain atau member kepada orang lain dengan menggunakan
tangan kanan.
Dapat meminta dengan sopan barang milik orang lain, bukan merebutnya atau
mengambil tanpa ijin.
Dapat berbagi dengan orang lain.
Dapat bertanggung jawab atas dirinya. Contoh : dapat membereskan sendiri
mainannya.
Sosial Emosi
Saat baru beradaptasi dengan lingkungan baru, anak bisa saja menjadi pendiam.
Atau bahkan langsung bisa berdaptasi dengan lingkungan yang baru.
Dapat saling berbagi dengan teman sebaya atau orang lain.
Atau dapat mempertahankan barang yang memang miliknya, tanpa boleh dipegang
oleh orang lain.
Dapat sedikit mengendalikan emosinya, apabila mendapat arahan yang benar.
10 tahap penting perkembangan bayi
Gerakan bayi
baru didominasi oleh gerak refleks. Dengan berkembangnya sistem saraf, di usia
2 bulan gerakan refleksnya berkurang, dan kemampuan kognitif serta sosial bayi
berkembang pesat. Berikut ini 10 tahap perkembangan penting bayi Anda:
1. Tengkurap (usia 3 - 4 bulan). Tengkurap terjadi ketika bayi berhasil bertumpu pada perutnya dan bertahan pada posisi tersebut beberapa saat. Anak tengkurap diawali dengan kemampuan memiringkan badannya ke kanan dan ke kiri, lalu ia belajar berguling di usia 1,5 – 2 bulan. Bayi Anda belajar tengkurap pertama kali pada satu sisi, dilanjutkan di sisi lain, kemudian berbalik lagi. Ketika mencapai usia 3-4 bulan, saat otot lehernya semakin kuat ia dapat berbaring telentang dengan memandang lurus ke depan. Lengan dan kakinya pun lebih bebas bergerak sejalan dengan kemampuannya menggerak-gerakkan kepalanya. Ia juga mulai berlatih berguling dan mengangkat kepalanya dalam posisi tengkurap. Baru di usia 5 bulan ia bisa tengkurap sendiri.
2. Mengangkat kepala (usia 4 bulan). Di usia 2 bulan bayi Anda mampu mengontrol gerakan leher dan kepalanya. Ia dapat mengangkat kepala membentuk sudut 45 derajat dengan cara bertopang pada kedua tangannya saat usiannya 3 bulan. Di usia 4 bulan, bayi bisa mengangkat kepalanya dengan sudut lebih besar yaitu 90º dalam posisi tengkurap. Kemampuan mengangkat kepalanya ini membantu melatih ketajaman penglihatannya. Ia pun mulai menengadahkan kepalanya untuk mencari Anda bila mendengar suara Anda.
3. Memekik gembira (usia 4-5 bulan). Pernahkan Anda mendengar si kecil mengeluarkan suara dengan nada tinggi penuh kesenangan saat berhasil meraih benda yang diinginkan atau ketika ia merasa senang dengan kehadiran Anda? Di awal hidupnya, suara-suara yang dikeluarkannya merupakan respons tubuhnya terhadap emosi saat itu. Namun di usia 4 bulan ke atas, bayi mengeluarkan suara dengan tujuan lebih jelas. Ia akan berteriak dengan gembira bila berhasil mencapai keinginannya. Suara yang dikeluarkannya adalah sarana untuk mengungkapkan perasaannya atau berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya. Masa berceloteh ini memang sangat dinikmati si kecil. Perhatikan saja saat ia melakukan aktivitas sehari-hari, Anda akan mendengar celotehannya. Ia akan mengeluarkan suara yang menyerupai huruf hidup seperti “aaaahh”, “uuuhhh”, “aaiii.”
4. Memegang dua benda di dua tangan ( usia 7–8 bulan). Di usia 4–5 bulan, keduanya tangan anak semakin terampil. Bila Anda memberinya mainan berwarna cerah, ia akan menggerakkan lengan dan tangannya menggapai ke arah mainan tersebut. Gerakan menggapai ini melatihnya untuk meraih lalu menggenggam dan memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lain. Di usia 7-8 bulan, keterampilan jari-jemari si kecil meningkat. Ia akan menggunakan tangan yang berbeda untuk tujuan berbeda. Satu tangan digunakan untuk bereksporasi, sementara tangan lain untuk memegang. Perhatikan, bila satu tangannya memegang mainan kemudian tangan satunya diberikan mainan lain, ia tetap akan memegang mainan pertamanya namun tangan yang satu mengambil mainan yang Anda tawarkan itu. Jika ada Anda memberikan sebuah mainan lagi, salah satu mainan yang sedang dipegangnya itu akan dibuangnya kemudian ia akan mengenggam mainan ketiga yang Anda tawarkan itu.
5. Duduk (usia 7-8 bulan). Tonggak perkembangan yang mengagumkan dari seorang anak adalah saat ia bisa duduk sendiri. Ketika otot-otot punggung dan lehernya sudah cukup kuat untuk menopang tubuhnya, ia belajar duduk. Setelah belajar mengangkat kepalanya saat tengkurap, tahap selanjutnya si kecil belajar bagaimana menyangga tubuhnya menggunakan kedua lengannya dan mengangkat tubuhnya semacam mini push-up. Sekitar usia 6 bulan, bayi Anda mencoba duduk sendiri dengan mengandalkan satu atau kedua tangannya untuk duduk. Baru di usia 7 – 8 bulan ia mengusai kepandaian baru yaitu dapat duduk sendiri dari tengkurap kemudian bangun sendiri dengan bantuan tangannya. Dengan kemampuan duduk ini, ia dapat meraih benda yang diinginkannya.
6. Merangkak (usia 7-8 bulan). Merangkak adalah cara pertama bayi untuk dapat mengeksplorasi sekeliling ruang untuk mempelajari hal-hal baru yang menarik perhatiannya. Cara anak merangkak adalah ketika ia akan belajar keseimbangan melalui tangan dan lututnya kemudian belajar maju mundur mendorong tubuhnya dengan mendorong lututnya. Kepandaian merangkak ini adalah juga salah satu cara menguatkan otot-otot yang akan membantunya belajar berjalan. Usia rata-rata anak belajar merangkak saat ia mulai dapat duduk tanpa bantuan di usia 7-8 bulan. Dia dapat mengangkat kepalanya untuk melihat sekelilingnya dan otot-otot lengan, kaki dan punggungnya cukup kuat untuk mencegahnya jatuh ke permukaan saat ia mencoba bangkit dengan bantuan tangan dan lututnya. Di usia 9-10 bulan, bayi Anda mencapai kepandaian baru yakni merangkak mundur untuk mengambil ancang-ancang duduk. Si kecil juga menguasai teknik yang lebih maju yaitu “cross-crawling,” gerakan merangkak menggunakan satu tangan dan satu kaki yang berlawanan (misalnya tangan kanan dan kaki kiri) secara bersamaan.
1. Tengkurap (usia 3 - 4 bulan). Tengkurap terjadi ketika bayi berhasil bertumpu pada perutnya dan bertahan pada posisi tersebut beberapa saat. Anak tengkurap diawali dengan kemampuan memiringkan badannya ke kanan dan ke kiri, lalu ia belajar berguling di usia 1,5 – 2 bulan. Bayi Anda belajar tengkurap pertama kali pada satu sisi, dilanjutkan di sisi lain, kemudian berbalik lagi. Ketika mencapai usia 3-4 bulan, saat otot lehernya semakin kuat ia dapat berbaring telentang dengan memandang lurus ke depan. Lengan dan kakinya pun lebih bebas bergerak sejalan dengan kemampuannya menggerak-gerakkan kepalanya. Ia juga mulai berlatih berguling dan mengangkat kepalanya dalam posisi tengkurap. Baru di usia 5 bulan ia bisa tengkurap sendiri.
2. Mengangkat kepala (usia 4 bulan). Di usia 2 bulan bayi Anda mampu mengontrol gerakan leher dan kepalanya. Ia dapat mengangkat kepala membentuk sudut 45 derajat dengan cara bertopang pada kedua tangannya saat usiannya 3 bulan. Di usia 4 bulan, bayi bisa mengangkat kepalanya dengan sudut lebih besar yaitu 90º dalam posisi tengkurap. Kemampuan mengangkat kepalanya ini membantu melatih ketajaman penglihatannya. Ia pun mulai menengadahkan kepalanya untuk mencari Anda bila mendengar suara Anda.
3. Memekik gembira (usia 4-5 bulan). Pernahkan Anda mendengar si kecil mengeluarkan suara dengan nada tinggi penuh kesenangan saat berhasil meraih benda yang diinginkan atau ketika ia merasa senang dengan kehadiran Anda? Di awal hidupnya, suara-suara yang dikeluarkannya merupakan respons tubuhnya terhadap emosi saat itu. Namun di usia 4 bulan ke atas, bayi mengeluarkan suara dengan tujuan lebih jelas. Ia akan berteriak dengan gembira bila berhasil mencapai keinginannya. Suara yang dikeluarkannya adalah sarana untuk mengungkapkan perasaannya atau berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya. Masa berceloteh ini memang sangat dinikmati si kecil. Perhatikan saja saat ia melakukan aktivitas sehari-hari, Anda akan mendengar celotehannya. Ia akan mengeluarkan suara yang menyerupai huruf hidup seperti “aaaahh”, “uuuhhh”, “aaiii.”
4. Memegang dua benda di dua tangan ( usia 7–8 bulan). Di usia 4–5 bulan, keduanya tangan anak semakin terampil. Bila Anda memberinya mainan berwarna cerah, ia akan menggerakkan lengan dan tangannya menggapai ke arah mainan tersebut. Gerakan menggapai ini melatihnya untuk meraih lalu menggenggam dan memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lain. Di usia 7-8 bulan, keterampilan jari-jemari si kecil meningkat. Ia akan menggunakan tangan yang berbeda untuk tujuan berbeda. Satu tangan digunakan untuk bereksporasi, sementara tangan lain untuk memegang. Perhatikan, bila satu tangannya memegang mainan kemudian tangan satunya diberikan mainan lain, ia tetap akan memegang mainan pertamanya namun tangan yang satu mengambil mainan yang Anda tawarkan itu. Jika ada Anda memberikan sebuah mainan lagi, salah satu mainan yang sedang dipegangnya itu akan dibuangnya kemudian ia akan mengenggam mainan ketiga yang Anda tawarkan itu.
5. Duduk (usia 7-8 bulan). Tonggak perkembangan yang mengagumkan dari seorang anak adalah saat ia bisa duduk sendiri. Ketika otot-otot punggung dan lehernya sudah cukup kuat untuk menopang tubuhnya, ia belajar duduk. Setelah belajar mengangkat kepalanya saat tengkurap, tahap selanjutnya si kecil belajar bagaimana menyangga tubuhnya menggunakan kedua lengannya dan mengangkat tubuhnya semacam mini push-up. Sekitar usia 6 bulan, bayi Anda mencoba duduk sendiri dengan mengandalkan satu atau kedua tangannya untuk duduk. Baru di usia 7 – 8 bulan ia mengusai kepandaian baru yaitu dapat duduk sendiri dari tengkurap kemudian bangun sendiri dengan bantuan tangannya. Dengan kemampuan duduk ini, ia dapat meraih benda yang diinginkannya.
6. Merangkak (usia 7-8 bulan). Merangkak adalah cara pertama bayi untuk dapat mengeksplorasi sekeliling ruang untuk mempelajari hal-hal baru yang menarik perhatiannya. Cara anak merangkak adalah ketika ia akan belajar keseimbangan melalui tangan dan lututnya kemudian belajar maju mundur mendorong tubuhnya dengan mendorong lututnya. Kepandaian merangkak ini adalah juga salah satu cara menguatkan otot-otot yang akan membantunya belajar berjalan. Usia rata-rata anak belajar merangkak saat ia mulai dapat duduk tanpa bantuan di usia 7-8 bulan. Dia dapat mengangkat kepalanya untuk melihat sekelilingnya dan otot-otot lengan, kaki dan punggungnya cukup kuat untuk mencegahnya jatuh ke permukaan saat ia mencoba bangkit dengan bantuan tangan dan lututnya. Di usia 9-10 bulan, bayi Anda mencapai kepandaian baru yakni merangkak mundur untuk mengambil ancang-ancang duduk. Si kecil juga menguasai teknik yang lebih maju yaitu “cross-crawling,” gerakan merangkak menggunakan satu tangan dan satu kaki yang berlawanan (misalnya tangan kanan dan kaki kiri) secara bersamaan.
7. Makan sendiri (usia 6-9 bulan). Makan sendiri dimulai sejak usia 6 bulan yaitu saat bayi Anda sudah bisa menggunakan tangan dan jari-jarinya dengan baik dan koordinasi mata serta tangannya yang juga semakin baik. Si kecil dapat meraih benda yang jaraknya sekitar 25 cm dengan kedua tangannya kemudian memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lain. Ia juga senang memasukkan segala sesuatu ke mulut, dan dapat memegang dengan ibu jari dan telunjuk untuk mengambil makanan. Tambahan pula gigi-geliginya yang mulai tumbuh di usia 6 bulan membuat si kecil terdorong mulai belajar menggigit benda yang masuk ke dalam mulutnya. Di usia 6 bulan ia sudah juga mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MP ASI) atau makanan padat. Di usia 8-9 bulan, kedua tangannya semakin terampil mengenggam suatu benda. Ia bisa memegang sendok meski masih kagok ketika memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Biarkan ia bereksperimen menggunakan sendok dan memasukkan benda itu ke mulutnya.
8. Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal (usia 9-12 bulan). Saat si kecil sudah mengenali anggota keluarganya di usia sekitar 6 bulan, ia mulai dapat membedakan wajah orang-orang dekat dalam kehidupannya. Pada masa ini keterikatannya dengan orang yang dikenalnya lebih berarti. Ia dapat melihat, mendengar dan mengingat orang yang dikenalnya. Di usia ini pula ia mampu mengamati wajah dengan seksama. Dari sini ia mulai berkenalan dan akrab dengan orang-orang terdekatnya. Tak heran di usia 9 bulan ke atas ia mulai sadar wajah orang-orang yang asing baginya. Ketika ia menyadari sedang seorang diri dengan orang yang tidak dikenalnya, timbul rasa takut. Bayi usia 8 bulan sudah bisa merasa takut terhadap orang asing. Si kecil yang mau digendong oleh orang yang dikenalnya, jadi tiba-tiba lebih mudah menangis bila ditinggal sendiri bersama orang lain yang tak dikenalnya.
9. Berjalan (usia 12-13 bulan). Langkah pertama merupakan gerakan awal anak untuk menjadi sosok yang mandiri. Di usia 8-9 bulan ia mulai bisa mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri. Biasanya si kecil akan menumpukkan kedua tangannya pada meja, kursi atau perabot rumah tangga atau apapun yang bisa menahan berat badannya. Ia kemudian akan belajar merambat, menggeserkan kedua tangannya ke samping diikuti oleh langkah kedua kakinya. Di usia ini kepandaian anak dalam belajar berjalan semakin baik. Jika Anda memegang kedua tangannya ia akan menapak dan mulai melangkah. Lama-lama otot-otot kakinya semakin terlatih dan kuat. Si kecil juga kian semangat menjajal kemampuannya berjalan. Di usia 11 bulan, ia sudah mampu berdiri sendiri dalam waktu sekitar 2 detik tanpa bantuan apa pun karena ia memang sudah pandai menjaga keseimbangan tubuh. Lalu anak mulai mencoba melangkah sendiri 2-3 langkah Di usia 12 bulan, hupla, ia telah siap berjalan meski kadang-kadang masih sedikit limbung.
10 . Bicara (usia 18 - 24 bulan). Rata-rata anak bisa lancar bicara di usia 2 tahun. Sebelum kata-kata pertama keluar dari mulutnya, dia belajar peraturan berbahasa dan melihat bagaimana orang dewasa berkomunikasi. Ia mengawalinya dengan menggunakan lidah, mulut, langit-langit dan gigi-geliginya untuk membuat suara Lambat laun kata-kata tak berbentuk ini menjadi kata yang berarti: “mama”, “papa”, “bubu”, “susu” dan sebagainya. Sejak itu, setiap saat anak mengutip kata-kata yang didengarnya baik dari ibu atau orang-orang di sekitarnya. Kira-kira usia 18-20 bulan, si kecil mempelajari 10 kata per hari. Dari situ ia mulai belajar membentuk kalimat. Di usia 2 tahun, ia dapat membentuk 2-3 kata menjadi satu rangkaian kalimat. Ia dapat menggambarkan apa yang dilihat, didengar, dirasa, dipikirkan dan diinginkannya dalam satu rangkaian kalimat.
FOTO
A.
Foto
Temuan
B.
Foto
Diskusi
TABEL DISKUSI
NO
|
Bertanya
|
Pertanyaan
|
Penjawab
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Gerakan
bayi baru didominasi oleh gerak refleks. Dengan berkembangnya sistem
saraf, di usia 2 bulan gerakan refleksnya berkurang, dan kemampuan kognitif
serta sosial bayi berkembang pesat, sepeerti: Tengkurap, Mengangkat kepala, . Memekik gembira, Memegang
dua benda di dua tangan, Duduk, Merangkak, Makan sendiri, Mengenal anggota
keluarga, takut pada orang yang belum dikenal, Berjalan, dan Bicara
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini,
para penyusun berharap makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan
bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Lampung, PENJASKESREK khususnya. Kamipun
sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan makalah ini
agar lebih baik dan sesuai dengan format karya tulis ilmiah Universitas
Lampung. Kami pun banyak mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Bimbingan dan Perkembangan Motorik
0 komentar :
Posting Komentar