Selasa, 11 Februari 2014



PERKEMBANGAN BAYI UMUR 0 – 6 TAHUN


Oleh:
1.           M. Mustavid Almustahab                 1213051044



Program Studi Pendidikan Jasmanai Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
2012



KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat  ALLAH SWT  tuhan yang maha Esa  yang mana atas berkat Rahmat –Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Motorik

Mata kuliah Perkembangan Motorik dasar merupakan mata kuliah yang memuat tentang perkembangan bayi dan gerak bayi sebagai acuan dalam proses belajar mengajar, diharapkan dengan pembuatan makalah ini dapat menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa, agar dapat memahami bagaimana perkembangan janin, pemahaman  yang baik tentang psikologi serta penerapan yang diharapkan sesuai dengan kepribadian masing-masing anak.

Semoga makalah ini dapat memeberikan manfaat bagi yang membacanya, khususnya kita mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, sebagai pedoman pengetahuan tentang sebuah bimbingan yang baik bagi seorang calon guru maupun seorang guru.
Terimakasih untuk semua teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.


Bandar Lampung,    September 2013


                                                                                                                     PENYUSUN










DAFTAR ISI


Kata Pengantar………….................................................................................          i
Daftar  Isi……………….................................................................................           ii
PEMBAHASAN       
1.      Anak usia 0 – 1 tahun……………………………………
2.      Anak usia 1-2 tahun……………………………………..
3.      Anak usia 2-3 tahun……………………………………..
4.      Anak  usia 4-5 tahun…………………………………….
5.      Anak usia 5-6 tahun……………………………………..
POTO
1.      Poto Temuan………………………………………………………..
2.      Poto Diskusi………………………………………………………..
TABEL DISKUSI
PENUTUP
A.    Kesimpulan……………………………………………………..            
B.     Saran……………………………………………………………            
DAFTAR PUSTAKA

 


PEMBAHASAN

Perkembangan Anak dari Usia 0-6 tahun

Tugas : Perkembangan Anak dari Umur 0 hingga 6 Tahun
1.      Anak usia 0 – 1 tahun.
         Kognitif :
  Pengenalan ciri-ciri orang tua yaitu “ibu” dan “ayah”
  Pengenalan antara orang tua dan keluarga yang lain
  Pengenalan terhadap bunyi-bunyian yang sering
  Pengenalan terhadap pengucapan kata
  Fungsi anggota tubuh. Contoh : tangan
  Mulai mengenal benda-benda. Contoh : mainan
  Mengenal warna atau tertarik pada warna yang cerah dan mencolok

         Language
  Untuk usia 0-1 tahun bayi hanya bisa menangis, berteriak, dan tertawa untuk berinteraksi dengan orang lain
  Mengajak bayi berbicara menggunakan bahasa ibu/mother tongue
  Mengajak bayi untuk mendengarkan musik
  Pada umur sekian bayi mulai dapat mengucapkan ma…ma…da…da…la…la…dsb
  Mampu bermain permainan yang sederhana. Contoh : ci luk ba
  Senang meniru bernyanyi sambil bertepuk tangan
  Dapat menerima/ mengerti hal-hal sederhana yang di contohkan orang tua

         Fisik Motorik
  Pada usia 0-3 bulan bayi belum bisa tengkurap namun sudah dapat menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan, memainkan tangannya, dan kakinya
  Dapat memegang benda yang lunak dan tidak berat
  Pada usia 3-6 bulan sering tengkurapkan bayi sampai terbiasa dan sampai bisa tengkurap sendiri
  Pada usia sekian bayi dapat mengangkat kepala tegak ketika tengkurap
  Meraih benda yang ada di dekatnya
  Bayi juga dapat menoleh ke arah sumber suara
  Pada usia 6-9 bulan ajarkan, bantu, latih bayi untuk duduk sampai
  Ajari bayi untuk memegang dan memakan biscuit sendiri dengan tangannya. Pada usia sekian bayi sudah bisa memegang benda sendiri
  Bayi juga sudah mulai senang bermain sendiri dengan mainannya. Jadi beri bayi mainan aman untuk bermain dan dipukul.
  Pada usia 9 bulan – 1 tahun mulai ajari bayi untuk berdiri dan berjalan berpegangan (titah).



         Character Education
  Pada usia sekian perdengarkan doa-doa, contoh : doa sebelum makan, tidur, dan sebagainya
  Perdengarkan kata-kata sopan sebelum meminta sesuatu, contoh : kata tolong
  Perdengarkan kata sopan saat berada di dekat orang lain/ orang yang lebih tua, contoh : kata permisi
  Perdengarkan dan ajarkan untuk mengucapkan teimakasih setelah diberi sesuatu oleh orang lain. Bayi dapat meniru ucapan terimakasih dengan kata-kata dan gerak badannya sendiri
  Perdengarkan kata salamuntuk memulai perjumpaan dengan orang lain atau mengakhirinya.

         Sosial Emosi
  Bayi mulai berinteraksi dengan orang tua sejak lahir, ajarkan berinteraksi dengan anggota keluarga lain
  Bayi pada usia sekian akan menangis jika bertemu orang belum dikenal sebelumnya
  Bayi pada usia sekian juga sudah mulai berinteraksi dengan bayi seusianya. Namun belum terlalu banyak mereka lebih senang dengan bermain sendiri.
  Bayi akan menangis jika kemauanya tidak dituruti, maka ajarkan bayi sedikit demi sedikit bahwa tidk semua kemauannya dapat dituruti.
  Bayi akan merasa senang dan tertawa jika suasana disekitarnya menyenangkan dan nyaman.

2.      Anak usia 1-2 tahun
         Kognitif
  Mulai mengenal ciri-ciri : laki-laki dan perempuan. Jadi ajarkan pada bayi bagaimana ciri-cirinya dengan kata yang sederhana
  Mulai mengenal benda yang berbeda ukuran. Ajarkan pada bayi dengan kata sesedarhana mungkin benda yang berukuran besar dan kecil
  Mulai mengenal perbedaan bentuk tubuh antara bayi dan dewasa. Beri penjelasan sesederhana mungkin pada bayi perbedaan tersebut dengan memberi contoh “papa/mama dengan anak tersebut”
  Mulai mengenal bagian-bagian anggota tubuh. Contoh tangan, mulut, mata, dan sebagainya.
  Mulai mengenal warna. Ajarkan bayi untuk mengenal warna-warna dasar yang ada disekitar.
  Mulai mengenal bentuk-bentuk benda. seperti bentuk lingkaran, bujursangkar, segitiga dan lain-lain. Ajarkan pada bayi tentang bentuk-bentuk dasar benda dengan memberikan mainan yang memiliki bentuk dan aman.
  Mulai bisa diajarkan intuk menghitung angka dari angka yang terkecil. Contoh angka 1 – 10
  Mulai bisa menghapal nama orang lain dan mengenal orang-orang yang ada di sekitarnya
  Mulai dapat mengetahui fungsi dari benda-benda disekitarnya. Contoh gelas untuk minum, piring untuk makan.
  Mulai mengenal berbagai macam hewan dan buah.


         Language
  Pada usia sekian bayi sudah mulai dapat mengatakan satu atau dua kata bahkan lebih kata-kata yang sederhana. Contoh : papa, mama, makan, minum, kakak dan lain-lain.
  Anak juga sudah bisa menirukan kata-kata orang dewasa walaupun belum secara utuh dan belum jelas. Maka dari itu ajarkan pada anak kata-kata yang baik.
  Anak juga sudah bisa diberikan kosakata lain. Contoh tentang antonym (besar dan kecil, panjang dan pendek) berilah penjelasan beserta contoh benda sehingga anak dapat mengerti dan dapat menggunakan kata tersebut dengan benar
  Anak di usia sekian juga tertarik dan senang jika mendengar cerita. Cerita tentang hewan, tumbuhan, dan gambar-gambar lucu di buku dongeng.
  Anak di usia sekian juga dapat meniru kata-kata dalam bahasa lain walaupun kurang jelas pengucapannya. Contoh : dia dapat meniru kata one, ball, big, red. Ajarkan pada anak kosakata sederhana dari bahasa lain dengan member contoh bendanya.
  Anak dapat menyebut nama-nama hewan dan buah-buahan yang sering mereka lihat.

         Fisik Motorik
  Mulai dapat berjalan, baik berjalan sendiri maupun dibantu
  Mulai dapat menjangkau dan mengambil mainan sendiri
  Mulai dapat memukul benda yang dapat berbunyi
  Mulai dapat memainkan benda-benda yang ada di sekitarnya.
  Jika sudah bisa berjalan, mulai dapat berlari-lari dan melompat-lompat
  Dapat menirukan pekerjaan rumah tangga yang dilakukan orang dewasa. seperti menyapu dan mengelap
  Dapat  menggunakan sendok  sendiri saat makan.
  Dapat mencoret-coret kertas menggunakan ensile, crayon, atau pena.
  Mulai dapat mengumpulkan mainan yang berantakan.
  Mulai dapat menunjukkan bagian anggota tubuh. Contoh : tangan, mulut, rambut, kaki, dan lain-lain.

         Character Education
  Mulai dapat diajarkan sikap berdoa. Baik sebelum makan, tidur, dan lain-lain
  Anak sudah dapat mengucapkan terimakasih setelah diberi sesuatu oleh orang lain.
  Anak sudah dapat menirukan kata tolong untuk meminta ditolong mengambilkan sesuatu atau minta tolong membantunya
  Anak sudah dapat meniru kata permisi jika lewat di dekat orang yang lebih dewasa
  Anak sudah dapat diajarkan untuk salam dan menjabat tangan orang yang lebih tua darinya
  Anak sudah dapat diajarkan untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Contoh selesai bermain harus dibereskan, sebelum dan selesai makan harus cuci tangan.

         Sosial Emosi
  Anak akan menangis atau diam saja apabila bertemu dengan orang yang belum dikenal
  Anak mulai berinteraksi dengan teman sebaya. Dapat bermain bersama.
  Juga ada saatnya anak saling bertengkar dengan teman sebayanya jika berebut barang.
  Anak juga dapat mempertahankan apa yang dirasa menjadi miliknya.
  Anak juga dapat memberontak apabila kemauannya tidak dituruti.

3.      Anak usia 2-3 tahun
         Kognitif
  Dapat menyebutkan bagian anggota tubuh beserta fungsinya.
  Dapat membedakan bentuk bentuk benda. Contoh lingkaran, bujursangkar, segitiga, dan lain-lain.
  Mengetahui cara merawat anggota badan, contoh mandi, gosok gigi, mencuci tangan dan lain-lain.
  Mengenal warna-warna dengan lebih baik. Nama-nama hewan, tumbuhan, buah, dan berbagai macam orang yang mereka temui, dan lain sebagainya.
  Mulai dapat membuat pola yang jelas saat menggambar.
  Mengenal benda-benda disekitarnya beserta fungsinya. Contoh: buku untuk menulis, piring untuk makan, dan lain-lain.
  Mengetahui cara untuk makan dan minum dengan benar. Mulai dapat di ajarkan cuci tangan buang air kecil dan besar di tempatnya yaitu di kamar mandi.
  Mulai mengenal untuk melakukan kegiatan tanpa bantuan orang lain. Misal memakai sepatu sendiri.
  Mengetahui letak suatu benda. seperti sepatu yang harus diletakkan di tempat sepatu.


         Language
  Mulai dapat berbicara kata-kata yang dapat dimengerti.
  Menyebutkan warna dan angka.
  Dapat meniru seseorang yang menyebutkan suatu kata dengan bahsa lain. Misal kata dalam bahasa Inggris.
  Dapat memberitahu orang lain jika ingin dibantu mengerjakan sesuatu.
  Dapat memberitahu apa nama benda yang dilihat oleh anak tersebut. Baik benda disekitarnya atau dalam bentuk sebuah gambar.
  Dapat menirukan saat diperdengarkan sebuah lagu, walaupun Cuma satu atau dua kata.
  Dapat menirukan dan mulai menirima materi alphabet dan angka yang diajarkan.

         Fisik Motorik
  Dapat berdiri diatas satu kaki tanpa berpegangan.
  Makan sendiri tanpa di bantu, walaupun lama dan masih berantakan.
  Dapat memakai dan melepas sepatu sendiri.
  Dapat memeluk dan mencium orang yang terdekat.
  Dapat melempar bola.
  Dapat bermain permainan yang memerlukan gerakan badan.
  Dapat naik dan turun tangga sendiri dengan berpegangan pada pegangan tangga.
  Dapat menirukan gerakan senam.
  Dapat menggunakan benda sesuai fungsinya. Contoh : mainan drum dipukul dengan stiknya.
  Dapat menyusun balok atau lego.

         Character education
  Dapat menirukan sikap berdoa.
  Dapat menjabat tangan orang tua, atau orang lain yang lebih tua darinya, atau dengan teman sebaya.
  Dapat memberikan salam jika bertemu dengan orang lain.
  Mampu mengucapkan terimakasih jika diberi sesuatu.
  Dapat diajari untuk meminta tolong jika perlu bantuan orang lain.
  Dapat diajari untuk mengatakan permisi jika ingin bermain bersama orang lain (ikut kegiatan orang lain).
  Dapat diajari untuk menerima suatu barang dengan tangan kanan.
  Dapat diajari untuk meminta dengan sopan barang milik orang lain, bukan merebutnya atau mengambil tanpa ijin.
  Dapat diajari untuk bisa berbagi dengan orang lain.

         Sosial Emosi
  Saat baru beradaptasi dengan lingkungan baru, anak bisa saja menjadi pendiam.
  Atau bahkan langsung bisa berdaptasi dengan lingkungan yang baru.
  Dapat saling berbagi dengan teman sebaya atau orang lain.
  Atau dapat mempertahankan barang yang memang miliknya, tanpa boleh dipegang oleh orang lain.
  Terkadang anak usia sekian kurang mampu mengontrol emosi. Jika tidak sesuai dengan kemauannya maka bisa jadi anak akan menangis sejadi-jadinya.

4.      Anak  usia 4-5 tahun
         Kognitif
  Mengenal dengan lebih baik dan lebih banyak tentang berbagai macam benda dan makhluk hidup.
  Mengerti  secara sederhana tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan, antara anak kecil dan dewasa.
  Mampu menirukan atau menulis bentuk huruf. Mampu menghitung angka 1 sampai dengan 10 atau lebih, tetapi angka yang masih sederhana.
  Mampu menyebut bentuk dari suatu benda.
  Mampu mengggambar yang sudah memiliki bentuk dan pola sederhana.
  Mampu memberi warna pada gambar yang belum diberi warna.
  Mengetahui dan mampu melakukan cara untuk merawat diri. Contoh : mandi, gosok gigi, cuci tangan, dan lain-lain.
  Mengerti nama-nama benda yang sehari-hari dijumpai beserta fungsi dari benda tersebut.
  Mengerti tentang lawan kata (tinggi rendah, panjang pendek, besar kecil, dsb).
  Mengerti tentang letak suatu benda.

         Language
  Mampu menirukan atau membaca huruf.
  Mampu menceritakan pengalamannya.
  Dapat menggunakan kalimat yang lebih kompleks.
  Dapat menggunakan lawan kata dengan benar.
  Mampu menyebut nama teman bermain atau belajarnya.
  Dapat mengajukan pertanyaan yang sederhana.
  Dapat menjawab pertanyaan yang sederhana.
  Dapat menirukan kata-kata dengan menggunakan bahasa lain. Misal bahasa Inggris.


         Fisik Motorik
  Dapat menggunakan benda sesuai dengan fungsinya.
  Senang bermain yang menggunkan gerak badan yang lebih. Contoh : kejar-kejaran.
  Mulai suka melompat-lompat.
  Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
  Memakai pakaian sendiri walau agak susah dan lama.
  Mampu memakai dan melepas kaus kaki dan sepatu sendiri.
  Dapat naik dan turun tangga sendiri dengan berpegangan pada pegangan tangga.
  Dapat menirukan gerakan senam.
  Dapat menyusun balok atau lego menyerupai bentuk benda atau bangunan.

         Character Education
  Dapat menirukan sikap berdoa. Dan menirukan lafal bacaan doa.
  Dapat menjabat tangan orang tua, atau orang lain yang lebih tua darinya, atau dengan teman sebaya.
  Dapat memberikan salam jika bertemu dengan orang lain.
  Mampu mengucapkan terimakasih jika diberi sesuatu.
  Dapat  meminta tolong jika perlu bantuan orang lain.
  Dapat  mengatakan permisi jika ingin bermain bersama orang lain (ikut kegiatan orang lain).
  Menerima pemberian orang lain atau member kepada orang lain dengan menggunakan tangan kanan.
  Dapat  meminta dengan sopan barang milik orang lain, bukan merebutnya atau mengambil tanpa ijin.
  Dapat  berbagi dengan orang lain.

         Sosial Emosi
  Saat baru beradaptasi dengan lingkungan baru, anak bisa saja menjadi pendiam.
  Atau bahkan langsung bisa berdaptasi dengan lingkungan yang baru.
  Dapat saling berbagi dengan teman sebaya atau orang lain.
  Atau dapat mempertahankan barang yang memang miliknya, tanpa boleh dipegang oleh orang lain.
  Dapat sedikit mengendalikan emosinya, apabila mendapat arahan yang benar.
 
5.      Anak usia 5-6 tahun
         Kognitif
  Mengenal dengan lebih baik dan lebih banyak tentang berbagai macam benda dan makhluk hidup.
  Mengerti  secara sederhana tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan, antara anak kecil dan dewasa.
  Mampu menirukan atau menulis bentuk huruf. Mampu membaca huruf. Mampu menghitung angka.
  Mampu menyebut bentuk dari suatu benda.
  Mampu mengggambar yang sudah memiliki bentuk dan pola yang lebih kompleks.
  Mampu memberi warna pada gambar yang belum diberi warna.
  Mengetahui dan mampu melakukan cara untuk merawat diri. Contoh : mandi, gosok gigi, cuci tangan, dan lain-lain.
  Mengerti dan sangat mengenal nama-nama benda yang sehari-hari dijumpai beserta fungsi dari benda tersebut.
  Mengerti dengan baiktentang lawan kata (tinggi rendah, panjang pendek, besar kecil, dsb).
  Mengerti dengan baik letak suatu benda.
         Language
  Mampu menirukan atau membaca huruf.
  Mampu menceritakan pengalamannya.
  Dapat menggunakan kalimat yang lebih kompleks.
  Dapat menggunakan perbendaharaan kata dengan benar.
  Mampu menyebut nama teman bermain atau belajarnya.
  Lebih sering mengajukan pertanyaan.
  Dapat menjawab pertanyaan.
  Dapat menirukan kata-kata dengan menggunakan bahasa lain. Misal bahasa Inggris.

         Fisik Motorik
  Dapat menggunakan benda sesuai dengan fungsinya.
  Senang bermain yang menggunkan gerak badan yang lebih. Contoh : kejar-kejaran.
  Mulai suka melompat-lompat dan berlari-lari.
  Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
  Memakai pakaian sendiri walau agak susah dan lama.
  Mampu memakai dan melepas kaus kaki dan sepatu sendiri.
  Dapat meletakkan suatu benda di tempat yang benar.
  Dapat naik dan turun tangga sendiri dengan berpegangan pada pegangan tangga.
  Dapat menirukan gerakan senam.
  Dapat menyusun balok atau lego menyerupai bentuk benda atau bangunan.

         Character Education
  Dapat menirukan sikap berdoa. Dan menirukan lafal bacaan doa.
  Dapat menjabat tangan orang tua, atau orang lain yang lebih tua darinya, atau dengan teman sebaya.
  Dapat memberikan salam jika bertemu dengan orang lain.
  Mampu mengucapkan terimakasih jika diberi sesuatu.
  Dapat  meminta tolong jika perlu bantuan orang lain.
  Dapat  mengatakan permisi jika ingin bermain bersama orang lain (ikut kegiatan orang lain).
  Menerima pemberian orang lain atau member kepada orang lain dengan menggunakan tangan kanan.
  Dapat  meminta dengan sopan barang milik orang lain, bukan merebutnya atau mengambil tanpa ijin.
  Dapat  berbagi dengan orang lain.
  Dapat bertanggung jawab atas dirinya. Contoh : dapat membereskan sendiri mainannya.

         Sosial Emosi
  Saat baru beradaptasi dengan lingkungan baru, anak bisa saja menjadi pendiam.
  Atau bahkan langsung bisa berdaptasi dengan lingkungan yang baru.
  Dapat saling berbagi dengan teman sebaya atau orang lain.
  Atau dapat mempertahankan barang yang memang miliknya, tanpa boleh dipegang oleh orang lain.
  Dapat sedikit mengendalikan emosinya, apabila mendapat arahan yang benar.

10 tahap penting perkembangan bayi
Gerakan bayi baru didominasi oleh gerak refleks. Dengan berkembangnya sistem saraf, di usia 2 bulan gerakan refleksnya berkurang, dan kemampuan kognitif serta sosial bayi berkembang pesat. Berikut ini 10 tahap perkembangan penting bayi  Anda:   

1.
Tengkurap (usia 3 - 4 bulan). Tengkurap terjadi ketika bayi berhasil bertumpu pada perutnya dan bertahan pada posisi tersebut beberapa saat. Anak tengkurap diawali dengan kemampuan memiringkan badannya ke kanan dan ke kiri, lalu ia belajar berguling di usia 1,5 – 2 bulan. Bayi Anda belajar tengkurap pertama kali pada satu sisi, dilanjutkan di sisi lain, kemudian berbalik lagi. Ketika mencapai usia 3-4 bulan, saat otot lehernya semakin kuat  ia dapat berbaring telentang dengan memandang lurus ke depan. Lengan dan kakinya pun lebih bebas bergerak sejalan dengan kemampuannya menggerak-gerakkan kepalanya. Ia juga mulai berlatih berguling dan mengangkat kepalanya dalam posisi tengkurap. Baru di usia 5 bulan ia bisa tengkurap sendiri.

2.
Mengangkat kepala (usia 4 bulan). Di usia 2 bulan bayi Anda mampu mengontrol gerakan leher dan kepalanya. Ia dapat mengangkat kepala membentuk sudut 45 derajat dengan cara bertopang pada kedua tangannya saat usiannya 3 bulan. Di usia 4 bulan, bayi bisa mengangkat kepalanya dengan sudut lebih besar yaitu 90º dalam posisi tengkurap. Kemampuan mengangkat kepalanya ini membantu melatih ketajaman penglihatannya. Ia pun mulai menengadahkan kepalanya untuk mencari Anda bila mendengar suara Anda.
  
3.
Memekik gembira (usia 4-5 bulan). Pernahkan Anda mendengar si kecil mengeluarkan suara dengan nada tinggi penuh kesenangan saat berhasil meraih benda yang diinginkan atau ketika ia merasa senang dengan kehadiran Anda? Di awal hidupnya, suara-suara yang dikeluarkannya merupakan respons tubuhnya terhadap emosi saat itu. Namun di usia 4 bulan ke atas, bayi mengeluarkan suara dengan tujuan lebih jelas. Ia akan berteriak dengan gembira bila berhasil mencapai keinginannya. Suara yang dikeluarkannya adalah sarana untuk mengungkapkan perasaannya atau berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya. Masa berceloteh ini memang sangat dinikmati si kecil. Perhatikan saja saat ia melakukan aktivitas sehari-hari, Anda akan mendengar celotehannya. Ia akan mengeluarkan suara yang menyerupai huruf hidup seperti “aaaahh”, “uuuhhh”, “aaiii.”

4. Memegang dua benda di dua tangan ( usia 7–8 bulan). Di usia 4–5 bulan, keduanya tangan anak semakin terampil. Bila Anda memberinya mainan berwarna cerah, ia akan menggerakkan lengan dan tangannya menggapai ke arah mainan tersebut. Gerakan menggapai ini melatihnya untuk meraih lalu menggenggam dan memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lain. Di usia 7-8 bulan, keterampilan jari-jemari si kecil meningkat. Ia akan menggunakan tangan yang berbeda untuk tujuan berbeda. Satu tangan digunakan untuk bereksporasi, sementara tangan lain untuk memegang. Perhatikan, bila satu tangannya memegang mainan kemudian tangan satunya diberikan mainan lain, ia tetap akan memegang mainan pertamanya namun tangan yang satu mengambil mainan yang Anda tawarkan itu. Jika ada Anda memberikan sebuah mainan lagi, salah satu mainan yang sedang dipegangnya itu akan dibuangnya kemudian ia akan mengenggam mainan ketiga yang Anda tawarkan itu.
  
5. Duduk (usia 7-8 bulan). Tonggak perkembangan yang mengagumkan dari seorang anak adalah saat ia bisa duduk sendiri. Ketika otot-otot punggung dan lehernya sudah cukup kuat untuk menopang tubuhnya, ia belajar duduk. Setelah  belajar mengangkat kepalanya saat tengkurap, tahap selanjutnya si kecil belajar bagaimana menyangga tubuhnya menggunakan kedua lengannya dan mengangkat tubuhnya semacam mini push-up. Sekitar usia 6 bulan, bayi Anda mencoba duduk sendiri dengan mengandalkan satu atau kedua tangannya untuk duduk. Baru di usia 7 – 8 bulan  ia mengusai kepandaian baru yaitu dapat duduk sendiri dari tengkurap kemudian bangun sendiri dengan bantuan tangannya. Dengan kemampuan duduk ini, ia dapat meraih benda yang diinginkannya.

6.
Merangkak (usia 7-8 bulan). Merangkak adalah cara pertama bayi untuk dapat mengeksplorasi sekeliling ruang untuk mempelajari hal-hal baru yang menarik perhatiannya. Cara anak merangkak adalah ketika ia akan belajar keseimbangan melalui tangan dan lututnya kemudian belajar maju mundur mendorong tubuhnya dengan mendorong lututnya. Kepandaian merangkak ini adalah juga  salah satu cara menguatkan otot-otot yang akan membantunya belajar berjalan. Usia rata-rata anak  belajar merangkak saat ia mulai dapat duduk tanpa bantuan di usia 7-8 bulan. Dia dapat mengangkat kepalanya untuk melihat sekelilingnya dan otot-otot lengan, kaki dan punggungnya cukup kuat untuk mencegahnya jatuh ke permukaan saat ia mencoba bangkit dengan bantuan tangan dan lututnya. Di usia 9-10 bulan, bayi Anda mencapai kepandaian baru yakni merangkak mundur untuk mengambil ancang-ancang duduk. Si kecil juga menguasai teknik yang lebih maju yaitu “cross-crawling,” gerakan merangkak  menggunakan satu tangan dan satu kaki yang berlawanan (misalnya tangan kanan dan kaki kiri) secara bersamaan.



7. Makan sendiri (usia 6-9 bulan). Makan sendiri dimulai sejak usia 6 bulan yaitu saat bayi Anda sudah bisa menggunakan tangan dan jari-jarinya dengan baik dan koordinasi mata serta tangannya yang juga semakin baik. Si kecil dapat meraih benda yang jaraknya sekitar 25 cm dengan kedua tangannya kemudian memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lain. Ia juga senang memasukkan segala sesuatu ke mulut, dan dapat memegang dengan ibu jari dan telunjuk untuk mengambil makanan. Tambahan pula gigi-geliginya yang mulai tumbuh di usia 6 bulan membuat si kecil terdorong mulai belajar menggigit benda yang masuk ke dalam mulutnya.  Di usia 6 bulan ia sudah juga mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MP ASI) atau makanan padat. Di usia 8-9 bulan, kedua tangannya semakin terampil mengenggam suatu benda. Ia bisa memegang sendok meski masih kagok ketika memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Biarkan ia bereksperimen menggunakan sendok dan memasukkan benda itu ke mulutnya.

8. Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal (usia 9-12 bulan).
Saat si kecil sudah mengenali anggota keluarganya di usia sekitar 6 bulan, ia mulai dapat membedakan wajah orang-orang dekat dalam  kehidupannya. Pada masa ini keterikatannya dengan orang yang dikenalnya  lebih berarti. Ia dapat melihat, mendengar dan mengingat orang yang dikenalnya. Di usia ini pula ia mampu mengamati wajah dengan seksama. Dari sini ia mulai berkenalan dan akrab dengan orang-orang terdekatnya. Tak heran di usia 9 bulan ke atas ia mulai sadar wajah orang-orang yang asing baginya. Ketika ia menyadari sedang seorang diri dengan orang yang tidak dikenalnya, timbul rasa takut. Bayi usia 8 bulan sudah bisa merasa takut terhadap orang asing. Si kecil yang mau digendong oleh orang yang dikenalnya, jadi tiba-tiba lebih mudah menangis bila ditinggal sendiri bersama orang lain yang tak dikenalnya.
9.
Berjalan (usia 12-13 bulan). Langkah pertama merupakan gerakan awal anak untuk menjadi sosok yang mandiri.  Di usia 8-9 bulan ia mulai bisa mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri. Biasanya si kecil akan menumpukkan kedua tangannya pada meja, kursi atau perabot rumah tangga atau apapun yang bisa menahan berat badannya. Ia kemudian akan belajar merambat, menggeserkan kedua tangannya ke samping diikuti oleh langkah kedua kakinya. Di usia ini kepandaian anak dalam belajar berjalan semakin baik. Jika Anda memegang kedua tangannya ia akan menapak dan mulai melangkah. Lama-lama otot-otot kakinya semakin terlatih dan kuat. Si kecil juga kian  semangat menjajal kemampuannya berjalan. Di usia 11 bulan, ia sudah mampu berdiri sendiri dalam waktu sekitar 2 detik tanpa bantuan apa pun karena ia memang sudah pandai menjaga keseimbangan tubuh. Lalu anak mulai mencoba melangkah sendiri 2-3 langkah  Di usia 12 bulan, hupla, ia telah siap berjalan meski kadang-kadang masih sedikit limbung.

10 .
Bicara (usia 18 - 24 bulan). Rata-rata anak bisa lancar bicara di usia 2 tahun. Sebelum kata-kata pertama keluar dari mulutnya, dia belajar peraturan berbahasa dan melihat bagaimana orang dewasa berkomunikasi. Ia mengawalinya dengan menggunakan lidah, mulut, langit-langit dan gigi-geliginya untuk membuat suara Lambat laun kata-kata tak berbentuk ini menjadi kata yang berarti: “mama”, “papa”, “bubu”, “susu” dan sebagainya. Sejak itu, setiap saat anak mengutip kata-kata yang didengarnya baik dari ibu atau orang-orang di sekitarnya. Kira-kira usia 18-20 bulan, si kecil   mempelajari 10 kata per hari. Dari situ ia mulai belajar membentuk kalimat. Di usia 2  tahun, ia dapat membentuk 2-3 kata menjadi satu rangkaian kalimat. Ia dapat menggambarkan apa yang dilihat, didengar, dirasa, dipikirkan dan diinginkannya dalam satu rangkaian kalimat.





























FOTO


A.    Foto Temuan




                                          







B.     Foto Diskusi












TABEL DISKUSI

NO
Bertanya
Pertanyaan
Penjawab






















PENUTUP


A.    Kesimpulan

Gerakan bayi baru didominasi oleh gerak refleks. Dengan berkembangnya sistem saraf, di usia 2 bulan gerakan refleksnya berkurang, dan kemampuan kognitif serta sosial bayi berkembang pesat, sepeerti:  Tengkurap, Mengangkat kepala, . Memekik gembira, Memegang dua benda di dua tangan, Duduk, Merangkak, Makan sendiri, Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal, Berjalan, dan Bicara


B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, para penyusun berharap makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Lampung, PENJASKESREK khususnya. Kamipun sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan makalah ini agar lebih baik dan sesuai dengan format karya tulis ilmiah Universitas Lampung. Kami pun banyak mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Bimbingan dan Perkembangan Motorik









0 komentar :

Posting Komentar